Berita

Foto/Net

Hukum

Mahasiswa Bengkalis Demo Ke KPK Dan Kemendagri

KAMIS, 08 SEPTEMBER 2016 | 11:55 WIB | LAPORAN:

. Gerakan Perjuangan Mahasiswa Bengkalis (GPMB), siang ini (Kamis, 8/9) akan melakukan aksi teatrikal di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait kasus suap alih fungsi hutan di Provinsi Riau yang diduga kuat melibatkan Wakil Bupati Bengkalis yang juga mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Riau, Muhammad.

Aksi ini merupakan yang kesekian kalinya dilakukan GPMB sebagai bentuk dukungan kepada KPK untuk menetapkan Muhammad sebagai tersangka dalam kasus yang telah menjerat mantan Gubernur Riau Annas Maamun, pengusaha kelapa sawit Gulat Manurung, dan Direktur Utama PT Citra Hokiana Triutama Edison MM Siahaan.

"Kami tidak akan henti-hentinya melakukan aksi yang mendukung KPK untuk segera menetapkan Wakil Bupati Bengkalis yang juga mantan Kepala Dinas PU Riau, Muhammad sebagai tersangka dalam kasus suap alih fungsi hutan di Provinsi Riau," kata Ketua GPMB Romi Saputra dalam keterangan persnya yang dikirimkan ke redaksi, Kamis (8/9).


Menurut Romi, Muhammad terindikasi kuat terlibat kasus suap alih fungsi hutan dan korupsi lainnya di lingkungan Dinas PU Riau. Pasalnya, berbagai fakta menyebutkan Edison telah nyata-nyata menyuap Annas Maamun untuk mendapatkan proyek di lingkungan Dinas PU Riau. Banyak tender proyek yang bernilai puluhan milyar rupiah dimenangkan dengan mudah oleh PT Citra Hokiana Triutama pada tahun 2014 yang merugikan Negara Rp 3,4 miliar.

"Mustahil bila Muhammad yang kala itu menjabat Kepala Dinas PU Riau juga tidak menerima suap. GPMB mendukung KPK untuk segera menetapkan Wakil Bupati Bengkalis itu sebagai tersangka, dan segera menahannya," papar Romi.

Pihaknya juga mendesak para pejabat yang ada di Kabupaten Bengkalis, dan Provinsi Riau umumnya untuk mengundurkan diri apabila terlibat dalam kasus tersebut. "Kami apresiasi KPK yang telah menjerat Annas Maamun, Gulat Manurung, dan Edison MM Siahan. Tapi kasus tersebut belum menyentuh sampai ke akarnya, dan belum menyentuh semua pihak yang terlibat," ungkapnya.

Romi menduga, kasus ini juga melibatkan salah satu menteri di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Demi tata kelola pemerintahan yang lebih baik ke depannya sesuai Nawa Cita Presiden Joko Widodo, kami dukung KPK membongkar kasus tersebut setuntasnya, sampai ke akarnya, dan semua pihak yang terlibat, termasuk salah satu menteri di era Pressiden SBY," tegasnya.

Diketahui, KPK pada 4 Agustus 2016 lalu menahan Direktur Utama PT Citra Hokiana Triutama Edison MM Siahaan setelah ia diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah kepada Gubernur Riau 2014-2019 Annas Maamun terkait pengajuan revisi alih fungsi hutan di Provinsi Riau Tahun 2014 kepada Kementerian Kehutanan.

Di dalam dakwaan terhadap Annas Maamun, Edison MM Siahaan bersama dengan Gulat Manurung menyediakan uang 166.100 dolar AS dari total permintaan Annas sebesar Rp 2,9 miliar. Rinciannya Edison menyediakan 125.000 dolar AS atau setara Rp1,5 miliar dan Gulat Manurung sebesar 41.000 dolar AS atau setara Rp500 juta. Edison dan Gulat juga memberikan uang Rp 500 juta untuk memenangkan proyek-proyek pada dinas-dinas di Lingkungan Provinsi Riau yang pelelangannya diikuti oleh Edison. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya