Libur panjang memperingati Hari Raya Idul Adha 1437 Hijriyah tinggal menghitung hari. Akankah macet amat parah kembali terjadi di pintu keluar tol Brebes, Jawa Tengah seperti menjelang Idul Fitri lalu?
Beberapa instansi terkait muÂlai mempersiapkan manajemen lalu lintas menyambut liburan Idul Adha, khususnya di exit tol Brebes Timur (Brexit).
Pada Minggu (5/9), Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama jajaran kepolisian lalu lintas memantau kesiapan exit tol Brebes Timur dalam menghadapi arus mudik "jilid II" yang akan berlangsung Jumat malam (9/9).
Untuk mengecek kesiapan jalan tol, rombongan menggunaÂkan jalur darat dengan melewati jalan tol. Perjalanan dari Jakarta hingga Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, sejauh 270 kilometer dapat ditempuh selama 3,5 jam. Maklum, karena bukan musim libur panjang, bukan pula hari kerja, sehingga kondisi jalan tol lengang.
Walhasil, kecepatan bisa diÂpacu lebih dari 80 kilometer per jam menyusuri tol Jakarta-Cikampek, Cikopo-Palimanan-Pejagan hingga berakhir di exit tol Brebes Timur. Namun, saat memasuki tol Kanci-Pejagan arah Brebres, perjalanan mulai tersendat. Pasalnya, jalan hanya bisa digunakan satu lajur yang cukup dilewati satu kendaraan, baik kecil maupun besar.
Penyebabnya, sedang dilakuÂkan perbaikan di sejumlah tiÂtik di jalan tol yang memakan separuh ruas jalan yang masih bergelombang itu. Police cone juga dipasang di tengah jalan tol, memanjang lebih dari 3 kiÂlometer, mulai KM 223 hingga KM 226.
Perbaikan ini diprediksi menÂjadi pemicu kemacetan panÂjang saat arus mudik Idul Adha akhir pekan nanti. "Memang jalan sedang diperbaki karena kontur tanah yang labil," ujar Erwan, salah seorang petugas Waskita Toll Road, pengelola tol Pejagan-Pemalang di Brebes, Minggu (5/9).
Erwan memastikan, perbaikan tidak akan selesai dalam waktu seminggu karena pengerjaan baru tahap permulaan. "Kita serahkan pihak kepolisian untuk melakukan rekayasa lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan," harap dia.
Menjelang exit tol Brebes Timur, perjalanan kembali lanÂcar. Terdapat enam gardu yang melayani pengguna jasa jalan tol. Tiga untuk gerbang masuk, dan sisanya untuk keluar.
Namun tidak jauh dari gerbang pintu keluar, terdapat empat gardu tambahan yang masih dibungkus rapi dengan terpal warna abu-abu. Gardu hanya bisa melayani kendaraan berukuran kecil. "Gardu ini kita operasikan Kamis besok (8/9) mulai jam 2 siang," ujar Erwan kembali.
Sebab, pria yang mengenaÂkan seragam abu-abu ini memÂprediksi kendaraan mulai menÂingkat sejak Kamis malam (8/9). Namun, demi mengoperasikan empat gardu tambahan itu, penÂgelola mengorbankan satu gardu keluar yang ada untuk lintasan. "Jadi saat arus mudik, kami operasikan total 6 gardu untuk tempat pembayaran," sebut dia.
Saat arus balik, pihaknya juga melakukan langkah serupa, enam gerdu untuk masuk dan tiga gardu untuk keluar. "Saat masuk tol tidak memakan waktu lama karena hanya mengambil kartu," harap dia.
Kendati demikian, banyaknya gardu di gerbang keluar Brebes Timur tidak menyelesaikan masalah. Sebab, setelah gardu pembayaran, kondisi jalan meÂnyempit sepanjang hampir 1 kilometer. Jalan yang telah beÂraspal mulus itu, hanya bisa digunakan satu kendaraan setiap jalurnya, hingga bertemu dengan jalur Pantura. Lebar jalan masih sama saat kemacetan parah keÂtika arus mudik Idul Fitri lalu.
Kepala Cabang Jalan Tol Kanci-Pejagan-Pemalang, Zulmarlian Iskandar memÂprediksi, volume kendaraan yang masuk tol pada libur Idul Adha akan meningkat sebanyak 15 persen dibanding tahun lalu. Namun, bila dibandingkan denÂgan hari biasa, jumlah kendaraan yang masuk tol akan meningkat lebih dari 100 persen. "Hari biasa sekitar 9 ribu kendaraan. Libur Idul Adha sekitar 18-22 ribu kendaraan yang masuk tol," kata Zulmarlin di Brebes.
Untuk mengantisipasi terÂjadi penumpukan kendaraan di Brebes Timur, dia berencana meÂmaksimalkan enam pintu tol yang ada untuk kendaraan dari arah barat ke timur. Sedang tiga pintu gerbang digunakan untuk masuk. "Saat arus balik nanti akan dibuat sebaliknya," sebut dia
Terkait usulan penggratisan tol jika terjadi macet parah, Zulmarlian mengaku keberatan. Sebab, hingga kini keputusan pembebasan tarif tol belum jelas konsep dan mekanismenya, seÂhingga pihaknya akan mengkaji kembali rencana penggratisan ini. "Harus ada pembatasan gratisnya seperti apa. Kendaraan bagus-bagus masak gratis," tandasnya.
Untuk itu, pihaknya akan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) terkait wacana tersebut.
Sementara, Kapolda Jateng Irjen Condro Kirono memÂprediksi puncak arus mudik libur panjang Idul Adha akan terjadi pada Jumat (9/9) dan Sabtu (10/9). "Peningkatan arus mudik hari Jumat pada jam-jam pulang kantor. Juga Sabtu," sebut Condro di Brebes.
Sedangkan untuk arus balik, dia memprediksi hari Senin (12/9) malam hingga Selasa (13/9) subuh. "Karena Selasa sudah masuk kerja," ujar dia.
Condro menambahkan, ada beberapa perbaikan jalan di Pantura dan tol di wilayah Jawa Tengah. Seperti, di depan alun-alun Brebes ada pembangunan proyek jalan sepanjang 500 meÂter. "Ini H-5 akan diberhentikan terlebih dahulu," kata bekas Kakorlantas Polri ini.
Pemberhentian pembangunan tersebut, kata dia, sudah dikorÂdinasikan dengan pihak terkait, sehingga nantinya dapat dilalui 4 lajur, walaupun dengan beda tinggi jalan.
Selain itu, kata Condro, pemÂbangunan juga dilakukan di Batang sepanjang 900 meter. "Pengalihan arus akan disesuaiÂkan dengan kondisi lalu lintas," sebut dia.
Untuk rekayasa lalu lintas di jalan tol, Condro menjelaskan, apaÂbila antrean di Brebes Timur menÂcapai 5 kilometer, tol Palimanan dan Ciperna harus ditutup total. "Kendaraan pemudik yang menuju Jawa Tengah akan dialihkan ke jalur selatan," kata dia.
Condro berharap, Kakorlantas Polri menempatkan personel untuk fokus di posko 263 dan berkoordinasi dengan Jawa Barat. Selain di Palimanan, keÂpolisian juga akan merekayasa lalu lintas di kilometer 243, yaitu di tol Pejagan.
Lebih lanjut, menurut Condro, apabila antrean di gerbang tol keluar Pejagan lebih dari liÂma kilometer, maka harus ada pengendalian dari Jakarta dan Jawa Barat. "Pengendalian arus lalu lintas sama persis dengan Lebaran, hanya diharapkan peran itu bisa dijalankan di Jawa Barat," harapnya.
Di tempat sama, Kakorlantas Inspektur Jenderal Agung Budi Maryoto mengatakan, pihaknya berupaya mengendalikan arus lalu lintas dari mulai Tol Dalam Kota, tepatnya Pintu Tol Halim melalui Tol Cikarang Utama hingga Brebes. ***