Berita

Ahok-Mega-Puan/Net

Politik

Dukung Ahok, PDIP Sama Saja Nodai Perjuangan Bung Karno

SELASA, 06 SEPTEMBER 2016 | 10:35 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan mengubur perjuangan dan cita-tica Bung Karno apabila mengusung petahana Basuki Tjahja Purnama (Ahok) pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Pasalnya, Ahok bukanlah pemimpin yang pro rakyat kecil (wong cilik). Dia pemimpin yang menyampingkan hak-hak rakyat dalam proses pembangunan ibukota. Dan hal itu jelas bertentangan dengan eksistensi PDIP yang selalu mengedepankan nilai-nilai pemikiran besar Bung Karno.

Demikian diungkapkan Direktur Eksekutif Lembaga Studi Kebangsaan 1998 (Lastika'98) Nuryaman Berry Hariyanto, Selasa (5/9), seperti dikabarkan RMOL Jakarta.


"Ketika Soekarno mau mencari sebuah lahan untuk membangun kompleks olahraga prestisius di awal kepemimpinannya, Soekarno memilih Senayan. Waktu itu Soekarno benar-benar mewongke, warga diajak berdialog, bermusyawarah mufakat, diajak mengambil keputusan bersama, sebelum digusur mereka ditempatkan dulu di tempat penggantinya. Sampai tempat penggantinya diberi nama yang sama, polanya sangat menghargai kaum marhaen, sementara Ahok kebalikannya," kata Berry.

Dijelaskan Berry, dalam waktu sekitar dua tahun memimpin Jakarta, sudah banyak wilayah yang digusur Ahok. Sementara proses penggusuran tersebut tidak manusiawi karena tak ada penempatan yang sesuai dengan hak-hak rakyat.

"Kasus terakhir di Rawajati, masyarakat yang hajat hidupnya di Jakarta Selatan dipaksa pindah ke Rusun Rawabebek atau Rusun Marunda, Jakarta Selatan dan Utara jauh, kemudian tidak ada sedikitpun uang kerohiman yang diberikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta," ungkap Berry.

Berry menambahkan, jika tetap PDIP memilih Ahok maka sama saja partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu menodai perjuagan Bung Karno. Karena sudah terbukti Ahok tidak menjalankan semangat dan perjuangan Soekarno di Jakarta.

"Cara berkomunikasi politik Ahok juga jauh berbeda dengan yang diajarkan Soekarno. Soekarno tidak pernah mengucapkan kalimat yang menyakiti hari rakyat. Kalau lawan politik sekelas Amerika Serikat, Inggris, baru Soekarno melakukan itu," tukas Berry. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya