Berita

Logo Badan Intelijen Negara

Politik

Connie: Jokowi Politisasi Jabatan Kepala BIN

SABTU, 03 SEPTEMBER 2016 | 10:00 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Pakar pertahanan dan intelijen, Connie Rahakundini, menyayangkan sikap Presiden Joko Widodo yang menjadikan jabatan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) sebagai wadah kepentingan politik.

"Seharusnya jabatan Kepala BIN tidak hanya untuk menempatkan orang tertentu di waktu tertentu atau sederhananya  jangan dipolitisir. BIN adalah lembaga yang harus mem-back up negara dan melindungi rakyat," kata Connie dalam diskusi di sebuah restoran di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu pagi (3/9).

Dia mengomentari dari berbagai aspek terkait pencalonan Wakil Kepala Polri, Komjen Pol Budi Gunawan, untuk jabatan Kepala BIN. Pertama, melihat sejarahnya, bagaimanapun juga kekuatan intelijen lebih kuat berada di militer, bukan di kepolisian yang kebanyakan tugasnya hanya memverifikasi kejadian yang sudah terjadi.

"Yang kta bicarakan adalah bagaimana fungsi BIN mengantisipasi sesuatu sebelum terjadi, peran intelijen adalah bagaimana sesuatu tidak sampai terjadi," tegasnya.

Dia tidak eksplisit menolak jabatan Kepala BIN dipegang oleh perwira tinggi berlatar kepolisian. Namun dia berpendapat tugas BIN sangat berat, yang ia istilahkan sebagai "wikipedia negara".

"BIN harus mengoordinasi semua intelijen, dan itu sesuai amanat undang-undang intelijen negara. Jangan sampai jadi tempat menampung politisi," jelasnya.

Bukti Jokowi menjadikan Kepala BIN sebagai tempat menampung kepentingan politik tercermin lewat kebijakannya pada Juli tahun lalu dengan memilih Sutiyoso yang berlatar belakang ketua umum partai politik.  

Ketika moderator diskusi mempertanyakan apa dasar memvonis Budi Gunawan yang notabene adalah perwira Polri sebagai "politisi", Connie menjawab latar belakang politik Budi terlalu kuat.

"Kita semua tahu siapa yang ada di samping Budi Gunawan," singkatnya.

Selama ini, Budi Gunawan sangat dikenal memiliki kedekatan dengan Ketua Umum PDI Perjuanga, Megawati Soekarnoputri. Budi pernah bertugas sebagai ajudan Mega ketika menjabat Presiden RI. [ald] 

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya