Berita

Pertahanan

Ke Sari Rejo, DPR Temui Warga Yang Jadi Korban Kekerasan Aparat TNI AU

JUMAT, 02 SEPTEMBER 2016 | 13:44 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Kasus kekerasan oleh anggota TNI Angkatan Udara terhadap warga Sari Rejo, Medan, Sumatera Utara pada Senin 15 Agustus lalu, masih dalam penyelidikan DPR RI.  

Hari ini, rombongan anggota Komisi I DPR turun langsung ke beberapa lokasi di mana terjadi penganiayaan terhadap masyarakat, termasuk Masjid Al Hasanah. Di tempat ibadah ini sejumlah prajurit TNI AU terekam CCTV melakukan perusakan dan melakukan kekerasan kepada pengurus masjid.

Anggota komisi I yang terlihat hadir dalam kunjungan tersebut yakni Meutiya Hafid (Golkar), Effendi Simbolon (PDI Perjuangan), Alimin Abdullah (PAN), Budi Youyasri (PAN), Syarif Hasan (Demokrat), Saiful Bahri Anshori (PKB), Zainuddin Amali (Golkar), M Arif Suditomo (Hanura), Martin Hutabarat (Gerindra), Marinus Gea (PDI Perjuangan), Irine Y. Roba Putri (PDI Perjuangan), Kartika Yudhisti (PPP) dan Sukamta (PKS).

"Kami datang untuk mengkroscek yang sebetulnya terjadi dari orangnya.
Selama ini informasi yang kami terima sudah banyak melalui media, internet maupun laporan lain yang masuk kepada kami," kata Meutiya Hafid kepada wartawan di lokasi, dikutip dari MedanBagus.com.

Meutiya menjelaskan, hasil kunjungan kerja mereka ke Sari Rejo akan menjadi dasar bagi DPR untuk mendesak pimpinan tertinggi TNI AU agar segera memproses dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh anggotanya.

Meutiya tegaskan, DPR memiliki kewenangan untuk mendorong proses hukum yang adil dalam kasus tersebut.

"Kalau sudah terbukti melakukan pelanggaran, maka harus ada sanksi. Sanksi tidak dari DPR, namun Komisi I bisa menekan Panglima TNI agar memberi sanksi tegas sampai pencopotan, misalnya," ujarnya.

Selain meninjau sejumlah fasilitas yang dirusak anggota TNI AU, rombongan anggota Komisi I DPR juga berdialog dengan masyarakat yang menjadi korban penganiayaan.

Dalam kesempatan tersebut warga juga memperlihatkan bukti kendaraan-kendaraan mereka yang dirusak aparat saat terjadinya bentrokan terkait sengketa tanah tersebut. [ald] 

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Warganet Geram Bahlil Bandingkan Diri dengan Rasulullah: Maaf Nabi Tidak Minum Alkohol

Kamis, 26 September 2024 | 07:43

Salaman Andika Perkasa Dicuekin Kapolda Jateng dan Pj Gubernur

Rabu, 25 September 2024 | 11:18

Fufufafa Terobsesi Syahrini: Cetar Membahana

Selasa, 24 September 2024 | 07:34

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

UPDATE

Gugatan PKPU Proyek Hambalang Rp91 Miliar terhadap Adhi Karya Ditolak Hakim

Jumat, 04 Oktober 2024 | 11:47

AHY Ungkap Isi Obrolan dengan Puan Maharani

Jumat, 04 Oktober 2024 | 11:36

BPKH Limited Luncurkan Bumbu Kampoeng untuk Jemaah Haji dan Umrah

Jumat, 04 Oktober 2024 | 11:27

KPK Masih Koordinasi dengan BPKP Hitung Kerugian Negara di Kasus Korupsi LPEI

Jumat, 04 Oktober 2024 | 11:22

Pasar Saham Amerika Serikat Loyo, S&P 500 Turun 0,2 Persen

Jumat, 04 Oktober 2024 | 11:08

Puff Daddy Hadapi 120 Gugatan Baru Terkait Pelecehan, Korban Ada yang Berusia 9 Tahun

Jumat, 04 Oktober 2024 | 10:58

Denmark Tangkap Pelaku Teror di Kedutaan Israel

Jumat, 04 Oktober 2024 | 10:56

Muktamar Pemikiran Hasyim Asy'ari Digelar di Jakarta

Jumat, 04 Oktober 2024 | 10:32

British Airways Setop Penerbangan ke Israel Sebulan Penuh

Jumat, 04 Oktober 2024 | 10:32

Jelang Akhir Pekan Rupiah Melemah ke Rp15.525

Jumat, 04 Oktober 2024 | 10:20

Selengkapnya