Berita

Foto/Net

Bisnis

Luhut Rayu Petronas Ngebor Di Blok Natuna

JUMAT, 02 SEPTEMBER 2016 | 09:02 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menawarkan perusahaan min­yak dan gas bumi (migas) asal Malaysia, Petrolium Nasional Berhad (Petronas), mengelola wilayah kerja (WK) di Blok Natuna di perairan Natuna, Kepulauan Riau.

Pelaksana Tugas Menteri ESDM Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, kerja sama ini ditawarkannya saat melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Perdana Menteri Ma­laysia, Ahmad Zahid Hami di Malaysia dua hari lalu.

"Kemarin (dua hari lalu) saya bicara dengan Deputy Prime Minister Malaysia. Kami tawar­kan Petronas masuk, dan mereka lagi pertimbangkan tawaran itu," kata Luhut di Jakarta, kemarin.


Luhut menjelaskan, pihaknya menawarkan Petronas karena pe­rusahaan itu memiliki teknologi produksi gas yang cocok dengan karakteristik beberapa WK di Natuna, yang memiliki kadar karbondioksida cukup tinggi.

Sebagai contoh, WK Blok East Natuna sendiri memiliki kadar karbondioksida sebesar 72 persen. Namun ditegaskan­nya, ajakan kerja sama bukan untuk menggarap WK Blok East Natuna, tetapi blok yang lainnya. Karena, WK Blok East Natuna akan digarap konsorsium Per­tamina, ExxonMobil, dan PTT Exploration and Production Pcl (PTTEP).

Luhut menuturkan, bila Pet­ronas tertarik, nanti mereka bisa masuk sebagai mitra kon­sorsium. "Kerja sama seperti apa, nanti kita lihat di terms and condition-nya. Saya kira ini bagus sekali, karena kami ingin kegiatan ekonomi jalan di sana," tuturnya.

Luhut mengungkapkan, pihaknya ingin sebelum ada kerja sa­ma atau lelang WK Blok Natuna, revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 79 Tahun 2010 bisa sele­sai lebih cepat. Sehingga, mer­eka yang mau masuk ke Natuna mendapatkan insentif.

"Saat ketemu saya sampaikan ke mereka (Malaysia) terkait apa saja yang diubah dari PP Nomor 79 Tahun 2010. Karena tawaran itu mereka menjadi tertarik," jelasnya.

Seperti diketahui, Kemen­terian ESDM berencana akan melelang lima WK di Natuna pada tahun ini dan tahun 2017. Lima blok tersebut adalah Bukit Barat, Dorang, Emas Putih, Durian, dan South Tuna.

Untuk investor yang bersedia mengembangkan Natuna, pe­merintah berjanji memberikan ketentuan fiskal (fiscal terms) yang menarik. Fiscal terms ini bisa terdiri dari sistem bagi hasil produksi (Production Sharing Contract/PSC) yang lebih flek­sibel dan juga beberapa insentif perpajakan terkait investasi migas. Selain itu, pemerintah juga sempat menjanjikan mem­berikan jangka waktu eksplorasi yang lebih lama bagi WK di Na­tuna dibanding WK di wilayah lainnya.

Saat ini di Natuna ada 16 WK yang sudah dikelola, yakni 10 WK eksplorasi dan 6 WK ek­sploitasi. Dari 10 WK eksplorasi, tercatat ada 3 WK yang sedang dalam masa terminasi. Total cadangan gas terbukti di Kepu­lauan Natuna tercatat sebesar 4 TSCF, sementara cadangan min­yak dan kondensatnya tercatat di angka 201,4 MMSTB. Di sisi lain, produksi gas di WK aktif Kepulauan Natuna tercatat sebe­sar 490,3 MMSCFD dan minyak serta kondesatnya sebesar 25,11 ribu barel per hari. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya