Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

PT Korindo Dituduh Bakar Hutan Papua

KAMIS, 01 SEPTEMBER 2016 | 18:57 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Musibah kebakaran hutan di Papua diduga kuat melibatkan perusahaan PT Korindo.

Demikian hasil penelusuran LSM bidang lingkungan, Mighty, dan Sekretariat Keadilan dan Perdamaian Keuskupan Merauke dan Pusaka yang bergerak di bidang riset dan advokasi hak masyarakat adat.

Direktur Mighty Asia Tenggara, Bustar Maitar, mengatakan, dugaan tersebut berdasarkan beberapa alasan. Pertama, hasil pengamatan satelit. Kedua, pengamatan foto, video dan riset langsung ke lapangan yang dilakukan sejak 2013 lalu. Hasilnya, ditemukan upaya sistematis yang dilakukan perusahaan tersebut dalam membakar hutan di Papua.


"Upaya sistematis tersebut dilakukan dengan menyiapkan jalur api yang ketika kering dibakar sehingga lahan bisa terbuka," kata Bustar dalam keterangan pers, Kamis (1/9).

Bustar mengatakan, titik api selalu muncul di lahan konsesi milik PT Korindo sejak tahun 2013. Untuk tahun 2013 titik api mencapai 43, pada 2014 mencapai 144, dan pada 2015 mencapai 164 titik. Pembakaran tersebut tentu berdampak kepada masyarakat.

Berdasarkan perhitungan lembaganya, kerugian ekonomi yang diakibatkan pembakaran tersebut mencapai US$ 16 miliar.

Bustar meminta kepada pemerintah untuk bersikap tegas terhadap Korindo dengan mencabut izin perusahaan.

"Ancaman pencabutan izin sudah disampaikan pemerintah beberapa waktu lalu kalau perusahaan terbukti melanggar. Ini tinggal bukti dari pemerintah," kata Bustar.

Bustar membantah anggapan hanya mau memojokkan Korindo. Menurutnya, Korindo hanya salah satu dari sekian banyak perusahaan yang membuka lahan dengan membakar hutan yang akan diumumkan lembaganya. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya