Berita

Foto/Net

Bisnis

120 Pengusaha Kakap Janji Ikut Tax Amnesty

Kadin: Sosialiasinya Kudu Digenjot Terus
KAMIS, 01 SEPTEMBER 2016 | 09:05 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Animo pengusaha kakap untuk ikut program pengampunan pajak (tax amnesty) masih jauh dari target. Ini terlihat dari jumlah capaian tax amnesty yang masih minim. Apindo mengklaim bulan ini akan ada 120 pengusaha kakap yang ikut tax amnesty. Ditunggu ya pak realisasinya.

Berdasarkan data Direk­torat Jenderal Pajak, per 31 Agustus jumlah deklarasi harta dan repatriasi baru mencapai Rp 145 triliun. Sedangkan jumlah duit tebusan baru mencapai Rp 3,03 triliun atau 1,8 persen dari target Rp 165 triliun.

Ketua Dewan Pertimbangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mem­perkirakan, dana repatriasi dan deklarasi program tax amnesty akan banyak masuk pada Sep­tember 2016. Pasalnya, pada bulan ini ada 120 pengusaha yang akan ikut program ini.


Dia memprediksi, hingga akhir program tax amnesty, total dana repatriasi dan deklarasi mencapai Rp 1.000 triliun. "60 persen-70 persen dari Rp 1.000 triliun itu bakal masuk di Sep­tember ini," ujarnya di kantor Apindo, Jakarta, kemarin.

Menurut dia, berdasarkan hasil survei yang dilakukannya kepada 10 ribu pengusaha, sebagian mau ikut tax amnesty jika program ini bisa menggerakkan roda pereko­nomian. "Sekarang kita kumpul­kan 120 pengusaha besar yang pada September ini siap untuk mendeklarasikan dan repatriasi dananya," ujar Staf Ahli Wakil Presiden Jusuf Kalla ini.

Kendati begitu, Sofjan tidak mau membuka inisial 120 pen­gusaha kakap yang akan mengi­kuti tax amnesty bulan ini.

Meskipun program tax amnesty berjalan lelet, dia mengaku, tetap akan optimis program ini akan berjalan sesuai target dan bisa menggerakan ekonomi di dalam negeri. "Kita percaya ini sukses, karena dananya digunakan 3 ta­hun untuk menggerakan ekonomi kita ke depan," tandas dia.

Bukan Kewajiban

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Rosan Perkasa Roeslani mem­inta pemerintah untuk gencar melakukan sosialisasi tax am­nesty untuk menarik pengusaha dan menghilangkan penafsiran keliru di masyarakat.

"Menurut saya, kuncinya ada­lah sosialisasi terus-menerus dan kita harapkan para petugas pajak bisa memberikan pemahaman dan sosialisasi. Jangan sampai menimbulkan kebingungan di masyarakat," kata Rosan.

Dia mengatakan, pemerintah harus secepatnya memanfaat­kan animo wajib pajak yang yang sangat tinggi terhadap tax amnesty untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. "Kalau sekarang ada suatu keraguan, ada suatu kekhawatiran, saya pikir itu sesuatu yang wajar. Tapi kalau dilakukan sosialisasi dengan baik dan terus-menerus bukan masalah lagi," katanya.

Rosan menegaskan, tax amnes­ty bukan merupakan kewajiban, melainkan hak setiap wajib pajak untuk mendeklarasikan dana dan harta yang dimiliki. Apalagi, target tax amnesty bukan petani, nelayan, maupun pensiunan pe­gawai negeri sipil (PNS).

"Target tax amnesty, adalah para pembayar pajak dalam jumlah besar, yang selama ini dana dan investasinya belum dideklarasikan karena masih di­parkir di luar negeri. Tetapi bila ada yang ingin ikut dari dalam negeri silakan," katanya.

Rosan optimistis, program tax amnesty dapat mendatangkan hasil maksimal bagi perekono­mian dan pembangunan nasion­al. "Saya yakin, pada September ini yang akan mendeklarasikan lebih banyak," tukasnya.

Ketua Umum Asosiasi Bisnis Ahli Daya (ABADI) Greg Chen mengatakan, wajib pajak tidak perlu ragu untuk ikut tax amnes­ty karena hal tersebut adalah cara sederhana untuk menyelesaikan kewajiban pajak masa lalu yang belum benar.

"Para pengusaha tak perlu takut, intinya pengampunan pajak ini kan momentum untuk yang belum benar yang dilaku­kan dengan cara sederhana. Tak ada alasan untuk menolak tax amnesty. Ini jalan terbaik," ujarnya.

Ketua Bidang ABADI, Anta Ginting menambahkan, ke de­pannya untuk mensukseskan program pengampunan pajak, sosialisasi yang dilakukan akan termasuk one stop services untuk mengurusi para wajib pajak yang ada. "Ke depannya bukan hanya sosialisasi biasa, kita langsung sediakan yang bisa bantu urusin sampai akhir agar para pengusaha bisa yakin dan ikut tax amnesty," tukasnya. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya