Berita

Sutiyoso/Net

Wawancara

WAWANCARA

Sutiyoso: Ahok Kan Kontroversi, Ucapannya Rawan Memancing Kemarahan Kelompok Tertentu

KAMIS, 01 SEPTEMBER 2016 | 09:19 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) telah melakukan riset ilmiah terkait potensi kerawanan Pemilu. Dari 101 titik yang diidentifikasi, Provinsi Aceh, Banten dan Papua menunjukkan kerawanan hampir di setiap dimensi. Bagaimana dengan hasil analisis Badan Intelijen Negara (BIN).

Dari bincang-bincang Kepala BIN Sutiyoso dengan Rakyat Merdeka, kemarin malam, saat hendak bertolak ke China menunjukkan hasil analisis yang sedikit berbeda. Seperti apa itu? Simak wawancara singkat berikut ini:

Bawaslu sudah merilis Indeks Kerawanan Pemilu, kajian BIN bagaimana?
Ya sama kita kan sudah mem­prediksi.

Ya sama kita kan sudah mem­prediksi.

Seberapa serius sih sebe­narnya tingkat kerawanan di Pilkada kali ini?
Tapi nggak usah cemaslah, karena pilkada yang lebih banyaktahun lalu saja kita bisa sukses. Masak sekarang yang lebih sedikit, nggak. Gitu aja.

Jadi ancamannya tidak lebih serius dari pada tahun lalu?
Paling-paling yang top (ting­kat teratas kerawanan Pemilu) berikutnya nanti DKI Jakarta sama Aceh. Kira-kira begitu.

Papua?
Ya yang itu ranking ke tiga.

Isu-isu separatisme dan GAM masih mendominasi nggak di Pilkada Aceh?
Ya memang sangat dominan mereka sekarang.

Berarti masih rawan ter­jadinya intimidasi terhadap pemilih di sana?
Iya.

Perlu pengerahan pasukan keamanan tambahan di sana?
Tentu. Ya kita conditioning-kan supaya tidak ada seperti itu. Salah satu tuntutannya Din Minimi kan itu juga kan. Orang Aceh, GAM juga dia kan minta ada Tim Independen turun ke Aceh, supaya tidak ada intimi­dasi itu.

Realisasinya bagaimana sekarang?
Ya kita kerjasama lah, ten­tara, polisi, intelijen. Kita akan mencegah itu semua nanti.

Juga permintaan Din Minimi?
Ya itu memang wajar saja permintaannya, dan harus kita respon. Bener permintaannya itu. Karena kalau sampai ada in­timidasi ya nggak demokratis, ya nggak sukses, nggak ada Pemilu. Berarti Pilkada nggak sukses.

DKI Jakarta bagaimana?
Ini kan ibu kota negara ya. Jadi warganya harus paham bahwa warganya harus jadi panutan provinsi lain. Sebagai warga DKI. Waktu masa (jaba­tan gubernur) saya pilkada kan smooth banget. Habis kalah itu berangkulan, nggak ada sedikit­pun gejolak. Dulu bisa, kenapa sekarang nggak bisa.

Sekarang caranya gimana?
Soalnya Ahok kan kontroversi dan ucapannya rawan memanc­ing kemarahan kelompok ter­tentu. Sehingga terjadi gesekan di masyarakat.

Apa anda punya saran un­tuk Ahok, untuk menjaga ucapannya?
Ha-ha-ha... Ya itu sudah pem­bawaan mas, susah juga. Kalau bukan gitu, bukan Ahok na­manya. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya