Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

Akhir Tahun, Tambang Emas Banyuwangi Mulai Produksi

RABU, 31 AGUSTUS 2016 | 23:51 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Konstruksi tambang di tambang emas Gunung Tumpang Pitu, Banyuwangi telah mencapai 80 persen saat ini. Dengan demikian, diperkirakan proses produksi akan bisa dilakukan pada akhir tahun ini.

"Belum bisa dipastikan kapan proses produksi karena ada gangguan cuaca. Hujan agak menggangu. Paling tidak ahir tahun atau awal Januari mulai produksi," kata Direktur PT BSI Arif F Djaafara dalam diskusi Social Investment di Jakarta, seperti keterangan yang diterima redaksi.

Arif tidak menjelaskan lebih lanjut soal berapa potensi emas yang bisa dihasilkan. Namun ia memastikan bahwa emas yang dihasilkan akan disalurkan ke PT Aneka Tambang.


Dengan area eksplorasi seluas 300 hektare dan anggaran hingga 100 juta dolar AS, tambang tersebut diklaim sebagai yang terbesar kedua di Indonesia setelah milik PT Freeport Indonesia.

Arif menambahkan, saat proses produksi berjalan, kegiatan eksplorasi di tempat lain tetap berlangsung. Itu memungkinkan untuk dilakukan karena PT BSI mengantongi Izin Usaha Pertambangan (IUP) sampai 5.000 ha. Selain itu, anak perusahaan Merdeka Chopper (MDKA) itu juga sudah mengantongi Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH).

Namun di sisi lain, ia tidak menampik soal adanya pro kontra soal aktifitas PT BSI. Apalagi, beberapa waktu lalu ada insiden lumpur yang mengotori kawasan wisata pantai Pulau Merah. Pihaknya tidak bisa mengabaikan penolakan masyarakat.

Ia menjelaskan bahwa pihaknya punya program-program di setiap desa. Khusus soal lumpur, dia mengklaim murni karena hujan tinggi. Kejadian serupa pernah terjadi pada 2013 ketika belum ada konstruksi di gunung Tumpang Pitu. Dia juga menyinggung soal sedimentasi yang kebetulan bermuara di Pulau Merah.

Perusahaan juga mencoba berdamai dengan penambang rakyat. PT BSI mengalokasikan 10 ha untuk itu. Namun, dia memastikan area penambangan rakyat tidak mengganggu proses produksi.

"Itu di luar 300 hektare. Mereka ada di bukit lain dan belum mengganggu kami," jelasnya.

Perusahaan juga memberikan hibah saham kepada Pemda Banyuwangi sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat dan peningkatan ekonomi. Saat ini, Pemda Banyuwangi memiliki 6,4 persen saham di PT Merdeka Copper Gold Tbk, pemilik 99% saham PT BSI. Perusahaan juga memprioritaskan masyarakat Banyuwangi dalam rekrutmen tenaga kerja. [mel]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya