Berita

Politik

Sesama Politikus PDIP Berselisih Di Depan Menlu

RABU, 31 AGUSTUS 2016 | 19:20 WIB | LAPORAN:

Ada kejadian menarik ketika Komisi I DPR RI mengundang Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, dalam rapat kerja di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (31/8).

Terutama ketika rapat membahas soal ancaman terhadap kedaulatan Indonesia dari kawasan Laut China Selatan (LCS).

Anggota Komisi I DPR dari fraksi PDI Perjuangan, Effendi Simbolon, menilai pembangunan sistem pertahanan Indonesia untuk menghadapi risiko keamanan dari LCS masih setengah hati. Anggaran Kemenlu bisa dibilang terlalu kecil. Padahal, Kemenlu dibebani misi untuk mensosialisasikan kebijakan dalam negeri ke dunia internasional.


"Menurut saya anggaran kita relatif kurang untuk konflik perbatasan. Ibu fokuskan lagi agar anggaran dialokasikan besar ke hal yang berkaitan dengan keamanan negara," ucap Effendi mengarah ke Menteri Retno.

Dia tegaskan, langkah yang komprehensif harus dilakukan pemerintah agar Indonesia tidak lagi "dijajah" seperti zaman dahulu.

Mantan Cagub Sumatera Utara ini juga meminta pemerintah lebih mewaspadai potensi pelanggaran kedaulatan Indonesia oleh negara China.

"Karena China saja yang belum menjajah kita, walapun secara ekonomis itu bukan ranah saya," kelakar Effendi.

Entah mengapa, kolega Effendi di Fraksi PDIP, Charles Honoris, naik pitam mendengar pernyataan itu.

Charles mempertanyakan maksud Effendi. Dia menilai, pernyataan Effendi menyinggung ras Tionghoa. Padahal sebelumnya yang dimaksud Effendi adalah negara China.

"Tadi bapak bilang itu, tolong dijelaskan di rapat terhormat ini," pinta Charles.

"Saya enggak bilang begitu. Saya bilang kita enggak pernah dijajah China. Inggris pernah, Belanda pernah, Jepang pernah (menjajah Indonesia). China enggak pernah. Saya bilangnya begitu," jawab Effendi Simbolon.

Melihat pertengkaran dua rekannya, pimpinan rapat yang juga berasal dari Fraksi PDIP, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin, mencoba melerai.

"Sudah-sudah, itu nanti saya kira bisa dijelaskan sehabis rapat, kita selesaikan secara adat," ujarnya.

Untuk mencairkan suasana, TB Hasanuddin yang berlatarbelakang suku Sunda melontarkan sebuah gurauan.

"Suku Sunda dan suku Batak itu sebenarnya bersaudara, Siliwangi dan Silitonga," guraunya. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya