Berita

Ilustrasi/Net

Kesehatan

Apa Langkah Kemenkes Cegah Zika Masuk Dari Singapura?

RABU, 31 AGUSTUS 2016 | 16:27 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Kementerian Kesehatan diminta sigap melakukan pemetaan wilayah-wilayah endemik demam berdarah (DBD) di Indonesia dan melakukan tindakan-tindakan preventif.

Hal ini terkait fakta bahwa virus Zika sudah mewabah di negara terdekat, Singapura. Zika menular lewat nyamuk Aedes Aegypti, nyamuk yang sama pembawa virus penyebab penyakit demam berdarah.

Zika sendiri sangat terkait dengan kelahiran bayi dengan kondisi microcephaly atau pengecilan tengkorak kepala dan juga penciutan otak.


"Dengan pemetaan begitu kita dapat membatasi perkembangan virus zika. Karena virus ini medianya sama, nyamuk aedes aegypti, nyamuk yang membawa wabah DBD dan juga berpontensi menyebabkan virus zika," jelas Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Nasdem, Amelia Anggraini, saat ditemui di gedung DPR, Jakarta, Rabu (31/8).

Pemerintah harus siaga penuh dalam mencegah penyebaran virus zika dari Singapura masuk ke Indonesia.

Kemenkes dituntut menjalankan langkah-langkah preventif sepetri memberdayakan kader Posyandu.

"Perluas cakupan komunikasi informasi, edukasi dan promotif. Mengingat kewaspadaan infeksi virus zika ini penting," cetusnya.

Sebelumnya, Australia, Taiwan dan Korea Selatan mengeluarkan travel warning bagi wanita hamil atau mereka yang berencana hamil untuk menghindari perjalanan ke Singapura.

Pemerintah Taiwan, Australia dan Korea Selatan menyarankan wanita hamil dan mereka yang kehamilan berencana untuk menunda perjalanan ke Singapura. Sedangkan mereka yang baru kembali dari Sinapura harus menghindari kehamilan selama dua bulan.

Sementara itu Singapore Tourism Board mengatakan akan terus memantau perkembangan zika agar bisa menjadikan Singapura tetap menjadi tujuan perjalanan yang aman.

Menkes, Nila F. Moeloek, sendiri telah membenarkan bahwa ada warga Indonesia yang terjangkit virus Zika, di Jambi. Penderita Zika tersebut berasal dari suku Anak Dalam. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya