Berita

Foto :Net

Bisnis

Tarif Interkoneksi Harus Turun Supaya Pengguna Tidak Diakali

SENIN, 29 AGUSTUS 2016 | 08:57 WIB | LAPORAN:

Tarif interkoneksi memang selayaknya turun agar harga ritel bisa terjangkau pengguna telekomunikasi.

Demikian pendapat Sekjen Indonesia Telecommuncations Users Group (Idtug), M. Jumadi dalam rilis, Senin (29/8).  

"Sudah lama tarif interkoneksi sebagai barrier dalam penurunan tarif sehingga menjadikan persaingan antar operator tidak fair play. Akibatnya harga ritel yang diterima pengguna menjadi mahal, sementara iklannya murah-murah terus, " kritiknya.


Akibat persaingan antar operator yang tidak sehat ini, harga ritel yang diterima pengguna menjadi mahal. Sementara iklannya terus murah.

"Pengguna hanya dibohongi Gimmick murah, padahal pulsa pengguna dihisap seperti lintah menghisap darah yang tidak terasa tahu-tahu habis pulsa tak berbekas, ditambah iming-imingan kuota yang katanya lebih padahal kosong," terangnya.

Semisal, kata dia, ada operator yang menawarkan beli perdana dapat 19 Giga Bite (GB) tapi pas dicek ternyata kosong. Ini contoh akibat dari tarif interkoneksi yang mahal. Operator mengakali pengguna untuk menutup biaya tersebut dengan berbagai cara.

"Dan juga tarif interkoneksi hitungan operator yang Rp 80an yah perlu didukung dan dijadikan patokan. Kalau ada yang menghitung lebih dari itu patut dipertanyakan," tegasnya.[wid]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya