Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

Asap Tebal Mengepul, Kebakaran Hutan Masih Terjadi Di Wilayah Riau

SABTU, 27 AGUSTUS 2016 | 19:30 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Kebakaran hutan dan lahan di wilayah Riau masih terjadi di beberapa daerah. Satelit MODIS tidak mampu mendeteksi karena tertutup oleh awan yang cukup merata di Riau.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, menjelaskan pantauan udara dari pesawat Air Tractor dan helicopter water bombing BNPB, kebakaran hutan dan lahan ditemukan di Kabupaten Siak, Dumai, Bengkalis, Rokan Hilir, Kampar dan Rokan Hulu.

"Asap tebal masih mengepul di Kecamatan Kandis Kabupaten Siak, Kecamatan Berangkat Kabupaten Dumai, Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis, Kecamatan Pujud Kabupaten Rokan Hilir dan  Kecamatan Bonai Darussalam Kabupaten Rokan Hulu," jelas Sutopo dalam siaran persnya (Sabtu, 26/8).


Meski begitu, kondisi kualitas udara di wilayah Provinsi Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Jambi,  dan Aceh kondisinya Baik hingga Sedang kecuali di Kabupaten Bengkalis Riau yang kategori Sedang hingga Sangat Tidak Sehat pada pukul 07.00 Wib tadi pagi.

Pengukuran kualitas udara di Duri Field Kabupaten Bengkalis menunjukkan Indeks  Standar Pencemaran Udara (ISPU) 287 psi yang berarti Sangat Tidak Sehat. "Batas ISPU Sangat Tidak Sehat adalah 200 �" 299 psi," ungkapnya.

Sementara arah angin masih bergerak dari barat ke timur sehingga asap menyeberang Selat Malaka hingga sebagian wilayah di Singapura dan Malaysia. Satelit Himawari dari BMKG dan satelit Modis dari NASA mendeteksi sebaran asap dengan konsentrasi tipis hingga sedang di wilayah Singapura dan sebagian Malaysia pada Sabtu (27/8/2016) pukul 13.00 Wib.

"Kualitas udara mulai membaik di Singapura. Pos pengatamatan kualitas udara dengan PM 2,5 mengukur 87 psi atau pada level Sedang pada 27/8/2016 pukul 17.00 Wib. Kualitas udara di Malaysia juga level Baik hingga Sedang. Tidak ada kualitas udara yang Tidak Sehat seperti halnya kemarin," imbuh Sutopo.

Sedangkan aktivitas masyarakat di Riau berjalan normal. Jarak pandang normal. Jumlah hotspot jauh berkurang dibandingkan tahun lalu. Tidak ada penutupan bandara dan sekolah diliburkan karena dampak asap seperti tahun lalu. Penanganan karhutla tahun ini lebih baik daripada sebelumnya. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya