Berita

Foto/Net

Nusantara

Alasan Cuaca, Jemaah Haji Indonesia Diminta Kurangi Pergerakan Saat Armina

SABTU, 27 AGUSTUS 2016 | 09:54 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Jemaah haji Indonesia diminta untuk mengantisipasi potensi cuaca ektrem saat menjalani prosesi Armina (Arafah, Muzdalifah, dan Mina). Caranya adalah dengan mengurangi pergerakan, utamanya saat siang hari.

"Jamaah diharapkan di Arafah tetap tinggal di tendanya masing-masing. Jemaah tidak melaksanakan kegiatan di siang hari," pesan Kepala Bidang Perlindungan Jemaah yang juga Kepala Satuan Operasional Armina, Kolonel Jaetul Muchlis, Sabtu (27/8).

Sebelumnya, tim Satop Armina bersama Bidang Transportasi dan Muassasah telah melakukan survei pergerakan transportasi jemaah selama berada di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.


"Adapun petugas, akan digelar melekat dengan jemaah di setiap Maktab untuk mengantisipasi bahaya kebakaran," tambahnya dilansir dari laman kemenag.go.id.

Saat di Muzdalifah, lanjut Jaetul Muchlis, pihak muassasah akan menyiapkan karpet dan oksigen yang disiapkan di sekitar toilet. Untuk mengurangi pergerakan jemaah juga, maka batu kerikil di Muzdalifah akan dikonsentarsikan mengelilingi toilet.

Bagaimana dengan Mina? Jaetul Muchlis meminta jemaah memperhatikan dua hal saat pergerakan di Mina, yaitu: rute perjaanan menuju jamarat dan jadwal keberangkatan menuju jamarat.

Terkait jadwal, jamaah Indonesia yang menempati tenda di Mina Jadid, pada tanggal 10 Dzulhijjah, diminta untuk tidak bergerak ke Jamarat setelah jam 12. Sebab, saat itu sedang berlangsung pergerakan jemaah dari Muzdalifah menuju Mina melalui jalur taraddudi (shuttle bus). "Mina Jadid sendiri menjadi perlintasan bus taraddudi sehingga ada potensi kerawanan jika jam 12 jemaah ikut geser dar mina jadid," ujarnya.

"Selain rawan, pergerakan jemaah dikhawatirkan akan menjadi kendala bagi bus taraddudi, sehingga terjadi kemacetan yang menguras banyak waktu untuk pergeseran jemaah dari Muzdalifah menuju Mina," tambah Jaetul Muchlis.

Sehubungan itu, waktu melontar jumrah bagi jemaah haji Indonesia yang menempati Mina Jadid adalah setelah dzuhur. Atau, bisa juga dini hari tanggal 10 Dzulhijjah sebelum memasuki waktu yang dilarang lontar jumrah pada hari itu, yaitu dari jam 6-10.30 WAS. "Yang paling aman setelah dzuhur. Jemaah dengan kondisi fisik kurang sehat, bisa istirahat dulu," kata Jaetul.

Terkait rute, Jaetul Muchlis mengatakan bahwa semua jemaah haji Indonesia akan diarahkan ke Mu'aishim menuju lantai tiga jamarat. Menurutnya, itu merupakan rute paling aman karena arah datang dan pulang terpisah.

"Di situ juga ada eskalator berjalan di dua terowongan. Juga tidak menantang matahari karena masuk terowongan. Ini paling sip untuk jemaah. Jadi ada dua hal di Mina yang harus diperhatikan jemaah, yaitu terkait waktu dan rute melontar. Kita akan segera sosialiasikan," tandasnya. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya