Berita

Gatot Nurmantyo/Net

Pertahanan

Panglima TNI: 70 Persen Konflik Di Dunia Berlatar Energi

JUMAT, 26 AGUSTUS 2016 | 22:25 WIB | LAPORAN:

Pertambahan populasi penduduk dunia dari masa ke masa semakin cepat. Setelah tahun 2011, untuk menambah 1 miliar hanya butuh enam tahun, sebelumnya diperlukan puluhan bahkan ratusan tahun.

"Sehingga pada tahun 2017, selamat datang 8 miliar penduduk dunia," ujar Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat memberikan kuliah umum di hadapan 490 mahasiswa pascasarjana Universitas Pertahanan, PMPP IPSC, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jum’at (26/8).
 
"Teori Maltus mengatakan bahwasanya pertambahan penduduk meningkat seperti deret ukur, sedangkan ketersediaan pangan meningkat ibarat deret hitung. Apabila garis pertambahan penduduk dengan garis ketersediaan pangan bersinggungan di suatu titik, maka disitulah terjadinya titik kritis," lanjut Gatot.
 

 
Ini faktanya, papar Gatot, menurut penelitian populasi ideal penduduk dunia sekitar 3-4 miliar untuk dapat hidup dengan layak. Realitasnya saat ini setiap 2,1 detik satu bayi meninggal atau sekitar 15 juta bayi meninggal setiap tahunnya karena kemiskinan, kelaparan dan kesehatan buruk itu artinya penduduk dunia sudah overload.
 
"Bila populasi penduduk tidak bisa diimbangi dengan ketersediaan pangan, maka akan memicu krisis.  Inilah ancaman yang akan dihadapi penduduk dunia," tegasnya.
 
Seperti diketahui baik Irak, Iran, Libya, Kuwait, Mesir, Suriah, Yaman, Sudan serta Ukraina merupakan negara penghasil energi.
Negara-negara ini tengah berkonflik.

"Saya bisa simpulkan bahwa konflik atau perang di dunia, 70 persen berlatar belakang energi," ujarnya.
 
Gatot memprediksi konflik di waktu mendatang dari aspek latar belakang dan lokasinya akan mengalami perubahan. Hal ini dipicu, karena energi fosil diprediksi pada 2043 akan habis dan hanya bisa digantikan dengan energi alternatif (energi hayati) yang bisa hidup sepanjang tahun hanya di wilayah Ekuator yaitu Amerika Latin, Afrika Tengah dan Asia Tenggara termasuk di dalamnya Indonesia.
 
Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI menjelaskan bahwa sekitar 80 persen penduduk dunia yang berada di luar Ekuator, ke depan akan merasakan krisis hebat dan mengalami dua krisis, yaitu krisis energi dan pangan.

"Pangan awalnya hanya untuk makan, kedepan pangan dibagi dua untuk makan dan energi, sehingga nantinya penduduk diluar Ekuator akan berbondong-bondong ke wilayah Ekuator untuk mencari pangan, energi dan air,” katanya.
 
Menurut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, inilah pembuktian teori pergeseran latar belakang dan tempat konflik.  Awalnya konfik berlatar belakang energi berubah menjadi latar belakang energi, pangan dan air (ekonomi), tempatnya konflik bergeser dari wilayah Arab Spring ke wilayah Ekuator termasuk Indonesia.

"Ancaman inilah yang harus disadari oleh kita semua," ucapnya.[wid]
 

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya