Berita

Refrizal/Net

Politik

Refrizal PKS: RAPBN 2017 Belum Realistis

RABU, 24 AGUSTUS 2016 | 06:50 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017 dinilai masih belum realistis. Sebab, berkaca pada pertumbuhan tahun 2015 yang hanya sebesar 4,8 persen, dimana menjadi terendah dalam lima tahun terakhir.

Daya Saing Ekonomi Global (Global Competitiveness Report) tahun 2015-2016 Indonesia pun juga mengalami penurunan hingga 3 peringkat, dari 34 menjadi 37 dari 140 negara.

"Inilah salah satu alasan mengapa saya katakan RAPBN 2017 masih belum realistis," kata Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PKS, Refrizal, Rabu (24/8). Kemarin, DPR menggelar Rapar Paripurna dengan agenda pembacaan pandangan fraksi-fraksi mengenai RUU tentang APBN Tahun 2017 beserta Nota Keuangannya.


Refrizal menambahkan, saat ini suku bunga SPN (Surat Perbendaharaan Negara) 3 bulan sebesar 5,3 persen, dinilai masih terlalu tinggi. Seharusnya, saran Refrizal, dapat ditekan di kisaran 5 persen. Padahal, SPN yang tinggi menunjukkan fundamental ekonomi masih belum baik dan akan memengaruhi beban APBN ke depan.

"Masih tingginya SPN akan menyulitkan rencana pemerintah untuk mewujudkan bunga perbankan single digit," ungkap Legislator dari Daerah Pemilihan Sumatera Barat II ini.

Selain dari sisi SPN, target tingkat kesenjangan (gini ratio) sebesar 0,38 pada RAPBN 2017 masih terkesan terlalu optimis. Walaupun ada tren penurunan gini ratio, namun faktanya, jelas Refrizal, kontribusi pengeluaran penduduk 40 oersen terbawah justru mengalami penurunan, yaitu dari 17, 2 persen pada Maret 2015 menjadi 17,02 persen.

"Artinya, ini mengindikasikan bahwa turunnya gini ratio belum mencerminkan makin sejahteranya masyarakat miskin, melainkan lebih didorong karena makin sejahteranya kelas menengah," jelas dia.

Dengan demikian, Refrizal meminta pemerintah harus memperhatikan potensi ledakan sosial akibat semakin tingginya kesenjangan di masyarakat. Diperkirakan sekitar 10 persen orang terkaya menguasai 77 persen dari total kekayaan nasional. Sehingga, 200 juta lebih penduduk Indonesia hanya menikmati distribusi kue pembangunan tak lebih dari 25 persen.

"Indikatornya lainnya mengenai tingkat kesenjangan antara lain, masih tingginya inflasi di perdesaan, terutama pada bahan makanan, nilai tukar petani belum membaik secara signifikan dan masih minimnya realisasi kredit UMKM yang hanya sekitar 18 persen dari total kredit perbankan," papar Refrizal.

Oleh karena itu, Refrizal berharap pemerintah harus lebih memerhatikan kualitas dalam penyusunan APBN karena akan berdampak besar bagi masyarakat.

"Dengan demikian RAPBN yang realistis dan kredibel adalah hal yang sangat mendasar," papar Refrizal. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya