Berita

Uchok Sky Khadafi/Net

Politik

Defisit Anggaran, Setneg Malah Mau Beli Mobil VVIP Kepresidenan Rp 26 M

SENIN, 22 AGUSTUS 2016 | 11:42 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Soal penghematan anggaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) seolah-olah tegas. Pada tahun 2016, semua anggaran kementerian atau lembaga negara "diamputasi" oleh Jokowi.

Padahal, Direktur Center For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi mengatakan defisit terjadi bukan gara-gara gagal melakukan penghematan anggaran, tetapi penerimaan negara yang sedang jeblok karena kegagalan pemerintah sendiri.

Jelas Uchok, dalam APBN Perubahaan 2016, defisit masih sangat besar, dan mahal senilai Rp.296.7 trililun. Namun walaupun telah terjadi defisit anggaran, dan amputasi anggaran pada setiap kementerian atau lembaga negara, alokasi anggaran untuk kepentingan dan kebutuhan pejabat tinggi negar aktif dan mantan pejabat tinggi negara tidak pernah kurang, dan harus selalu disediakan.


"Seperti untuk pembangunan rumah mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla disediakan alokasi anggaran pada tahun 2016 sebesar Rp.15 miliar, dan pembangunan rumah mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebesar Rp.4.5 miliar," ujar Uchok, Senin (22/8).

Yang paling pedih lagi, lanjut Uchok, pihak Sekretariat Negara (Setneg) tidak mengurung niat mereka sedikitpun, yaitu berencana membeli mobil VVIP Kepresidenan yang lux dan mewah.

"Walaupun terjadi defisit anggaran, dan amputasi anggaran, Setneg sepertinya ngotot ingin beli mobil mewah banget," kata Uchok.

Pada tahun 2016, sesuai dengan dokumen rencana umum pengadaan, Setneg akan melakukan pengadaan kenderaan bermotor roda empat untuk kenderaan VVIP Kepresidenan dengan nilai sebesar Rp.26.372.500.000 untuk dua unit kenderaan. Berarti satu kenderaan VVIP Kepresidenan, punya pagu alokasi yang disediakan Setneg sebesar Rp.13.186.250.000.

Kata Uchok, pembelian mobil VVIP Kepresidenan ini bukan hanya pemborosan anggaran dalam APBN, tetapi telah merusak akal sehat publik yang seenaknya saja membeli mobil VVIP tanpa melihat pendapatan rakyat yang semakin menurun dratis atau tambah miskin.

"Jadi, batalkan pembelian mobil VVIP. Ngapain Presiden atau pihak istana pakai mobil VVIP, kalau rakyat tambah miskin. Dan Presiden Jokowi harus konsisten dengan pernyataannya, kalau menyatakan penghematan, seharusnya dimulai dari diri pribadi Presiden Jokowi dong, bukan lebih dulu melakukan amputasi anggaran pada tiap kementerian," demikian Uchok. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya