Berita

Politik

Soal Rokok, Kenapa Indonesia Tidak Tiru Kuba?

SENIN, 22 AGUSTUS 2016 | 10:52 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Rencana pemerintah untuk menaikkan harga rokok diprediksi akan mengancam eksistensi para buruh atau pekerja yang bersentuhan dengan industri rokok mulai dari hulu hingga hilir.

Pekerja yang berada di sektor hulu yaitu perkebunan tembakau dan cengkeh yang menyerap lebih kurang 2 juta orang, akan terancam kehilangan pekerjaan.

Selain itu, para buruh yang bekerja di pabrik rokok dan supply chain atau rantai pemasok industri yang lebih kurang 500 ribu orang juga akan hilang mata pencahariannya.


"Rencana kenaikan harga rokok tersebut, bisa saja akan mengancam harga tembakau dan cengkeh ke titik yang paling rendah," kata analis politik & HAM Labor Institute Indonesia, Andy William Sinaga, Senin (22/8).

Jelas Andy, pemerintah perlu melakukan pengkajian yang lebih mendalam apabila rencana kenaikan harga rokok yang lebih kurang 100 sampai 200 persen, karena dapat mematikan perekonomian rakyat khususnya menengah ke bawah.

"Bukan tidak dipungkiri dengan tingginya harga rokok, para pecandu rokok akan beralih kepada narkotika yang harganya bisa lebih murah apabila kebijakan harga rokok tinggi tersebut benar-benar diterapkan," ungkap dia.

Seharusnya, tambah Andy, pemerintah Indonesia dapat meniru apa yang dilakukan pemerintah Kuba yang menjadikan "cerutu" sebagai primadona industri di negaranya.

"Tembakau dan cengkeh Indonesia adalah produk sumber daya alam yang cukup terkenal di dunia, dan harus dilindungi. Pemerintah harus segera membuat kajian mendalam dan solusi atas industri rokok dan tembakau nasional agar tidak tergilas dengan sistem liberalisasi dan kapitalisasi perdagangan nasional. Kalau untuk mencegah peredaran rokok di kalangan generasi muda atau pelajar, perlu regulasi yang tegas dan pengawasan akan peredarannya di tengah masyarakat," tukasnya. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya