Berita

Foto/Net

Hukum

Telusuri Triliunan Rupiah Duit Narkoba

BNN-PPATK Kerjasama
MINGGU, 21 AGUSTUS 2016 | 08:49 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Badan Narkotika Nasional (BNN) meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membeku­kan rekening bandar narkoba. Pasalnya, selama ini transaksi narkoba banyak dilakukan mela­lui perbankan.

Kepala BNN Budi Waseso mengatakan, OJK merupakan lembaga strategis guna men­dukung upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Indonesia.

"Setiap tahun, tidak kurang dari Rp 72 triliun uang yang dibelanjakan untuk narkotika. Kami berharap transaksi itu bisa diawasi oleh OJK," kata Buwas usai acara penandatangan Nota Kesepahaman dengan OJK.


Selain itu, Buwas meminta agar sistem pengawasan serta ruang gerak bandar narkoba dalam melakukan transaksi lewat lembaga jasa keuangan dapat lebih diperketat. Termasuk melakukan pem­bekuan terhadap rekening ban­dar narkoba. Karena selama ini, menurut dia, transaksi keuangan bandar dan pengedar masih ter­gantung fasilitas jasa keuangan.

"OJK harus memperketat sistem di sektor jasa keuangan untuk mempersempit ruang gerak kejahatan narkotika ter­masuk pembekuan rekening bandar narkotika atas permintaan BNN," pintanya.

Dengan pembekuan rekening bandar narkoba, Buwas berharap sindikat narkoba di Indonesia beserta jaringannya akan lumpuh dengan sendirinya.

"Kami sudah kerja sama den­gan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), sekarang dengan perbankan untuk menelusuri transaksi terse­but," ujar Budi Waseso.

Terkait kerja sama dengan PPATK, Deputi Pemberantasan BNN Irjen Pol Arman Depari menambahkan, saat ini pihaknya bersama PPATK sedang menelusuri uang berjumlah triliunan rupiah dari hasil bisnis narkotika dan obat-obatan terlarang.

"Uang triliunan itu berdasar temuan PPATK yang sudah diserahkan ke BNN pada 21 Maret 2016. Dalam laporannya uang senilai kurang lebih Rp3,6 triliun diduga kuat merupakan hasil narkotika dalam kurun waktu 2014 sampai 2015 milik jaringan bandar narkoba," kata Depari.

Kendati demikian, Dapari menyebut, pihaknya belum bisa mengambil kesimpulan terhadap profil simpanan dan profil pe­nyimpannya. Sebab, pihaknya masih membutuhkan waktu yang cukup panjang dalam melakukan penyelidikan terhadap kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) terhadap aset dan harta kekayaan yang diperoleh dari hasil kejahatan tersebut.

"Setiap menangani kasus narkoba, BNN bersama aparat penegak hukum lainnya selalu menjerat para tersangka dengan Undang-Undang TPPU terhadap tindak pidana asalnya yakni narkoba agar para pelaku jera dan tidak lagi melakukan keja­hatan narkotika. Meskipun para tersangka narkoba telah berada dalam penjara," katanya. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya