Penyelundupan dan peredaran narkoba di Indonesia kian masif.
Organisasi masyarakat (ormas) Generasi Peduli Anti Narkoba (GPAN) mengusulkan kepada Presiden Jokowi agar para bandar narkoba diberikan pengampunan atau 'drugs amnesty'.
Demikian dikatakan Ketua Umum GPAN, Bob Hasan usai menonton Film 3 Pilihan Hidup di Planet Hollywood, Jakarta , Sabtu (20/8). Film 3 Pilihan Hidup yang saat ini sedang tayang diseluruh bioskop di Indonesia disinyalir sebagai bentuk kampanye drugs amnesty atau pengampunan terhadap bandar narkoba.
Film ini dibintangi sejumpal artis papan atas seperti Tessy Srimulat, Roy Marten, Julia Perez, Hengky Tornando, Cinta Laura, Marshanda, Ade Yunita Hutagaol, Cinta Penelope, Dwi AP, Rita Hasan, Vista Putri, Gemma Zhae, Julia, Chika Xydia, dan didukung oleh Brigjen Pol Drs. Siswandi, seorang jendral polisi aktif dan yang sangat peduli dengan bahaya penyalahgunaan narkoba, serta pejabat Badan Narkotika Nasional (BNN) Dikdik Kusnaidi dan didukung pula oleh artis fenomenal Mpok Ely Sugigi bersama Mpok Atiek.
Menurut Bob, banyak hal yang telah dilakukan pemerintah dan masyarakat guna mencegah peredaran gelap narkoba. Namun korban dari peredaran gelap narkoba terus bertambah. BNN pun dinilainya telah gagal melakukan upaya pencegahan. Hukuman mati bandar narkoba yang harusnya menjadi efek jera juga saat ini masih menimbulkan pro dan kontra.
"Untuk itu lah, gagasan
drugs amnesty, atau pengampunan bagi pemakai dan pecandu narkoba harus dipertimbangkan guna menyelamatkan generasi bangsa," kata Bob seperti dalam rilis.
Menurut Bob, saat ini pencegahan narkoba melalui penempelan stiker ataupun pemasangan spanduk sudah tak lagi efektif. Maka dari itu diperlukan langkah yang berbeda, semisal drugs amnesty yang nantinya hanya diberikan sekali kepada pengedar narkoba dan diberi batas waktu.
"Jadi jika setelah mendapatkan drugs amesty masih menjadi bandar, maka akan diberikan hukuman yang lebih berat, dalam
drugs amnesty juga nantinya TPPU (Tindak Pidana Pencucian Uang) nya juga akan kita miskinkan jika dia tak menyerahkan diri," lanjut Bob.
Untuk melanjutkan gagasan ini, Ia mengaku akan melakukan komunikasi dengan pihak terkait BNN. Dia akan segera menyampaikan gagasannya ini ke lembaga anti narkotika tersebut.
Staff Ahli Sosial dan Budaya Mabes Polri, Irjen Pol Benny Mokalu yang saat itu turut hadir dalam konferensi pers GPAN juga merespon positif gagasan
drugs amnesty. Menurutnya, jika para bandar mau mengakui kesalahan dan menyerahkan diri itu akan lebih baik.
[wid]