Berita

Haryanto W.S/Dok

Advertorial

PLN Melistriki 14 Kabupaten Di Papua Dan Papua Barat

Berkomitmen Terangi Nusantara Di HUT RI Ke-71
SELASA, 16 AGUSTUS 2016 | 15:52 WIB

RMOL. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus meningkatkan ratio elektrifikasi untuk menerangi nusantara, khususnya di wilayah Indonesia bagian Timur, yakni Provinsi Papua dan Papua Barat. Secara keseluruhan sampai dengan tahun 2016 rasio elektrifikasi di Provinsi Papua baru mencapai 45,93 persen sedangkan Provinsi Papua Barat sebesar 82,7 persen.

Hingga tahun 2017, sebanyak 14 kabupaten di Provinsi Papua dan Papua Barat akan mendapatkan pelayanan listrik dari PLN. Sebelumnya, ke-14 kabupaten ini mendapat pasokan listrik dari pemerintah daerah yang mengelola dan mengoperasikan sistem kelistrikan masing-masing secara mandiri.

Direktur Bisnis PLN Regional Maluku & Papua, Haryanto W.S. menerangkan, PLN bersama Pemerintah Daerah 14 kabupaten yang terdiri dari Yahokimo, Puncak Jaya, Yalimo, Membramo Tengah, Membramo Raya, Intan Jaya, Lanny Jaya, Tolikara, Puncak, Deiyai, Pegunungan Arfak, Raja Ampat, Tambrauw, dan Teluk Wondama sudah melakukan Serah Terima Operasi (STO) sistem kelistrikan yang ada di daerah tersebut kepada PLN.


"Dengan SOT ini, pengelolaan sistem kelistrikan nantinya akan ditangani PLN, disertai dengan pengembangan dan penyempurnaan baik sarana maupun prasarana terkait sitem kelistrikan dan delivery-nya. Program ini sejalan dengan komitmen PLN hadir untuk menerangi nusantara sekaligus persembahan PLN untuk rakyat dalam rangka menyambut Ulang Tahun RI ke 71,” kata Haryanto di Kantor Pusat PLN, Jakarta, kemarin.

Pada tahun 2016, PLN menargetkan 5 PLTD yang akan dioperasikan. Sebanyak 3 Kabupaten yang akan beroperasi pada 17 Agustus nanti adalah di kabupaten Raja Ampat 5,097 kW, Kabupaten Pegunungan Arfak 1,950 kW, dan Kabupaten Teluk Wodama Waisor 5000 kW.

"Pada 17 Agustus ini kami sudah siap launching di Raja Ampat, pegunungan Arfak dan Teluk Odama. Untuk Deiyai setelah diskusi dengan Bupati masih minta persetujuan dengan Pemda. Insya Allah pada 27 Oktober saat hari listrik nasional ya listrik bisa menyala," ujar Haryanto.

Dari program melistriki 14 kabupaten di dua provinsi ini, PLN mendapatkan penambahan jumlah pelanggan sebanyak 15.795 atau setara dengan peningkatan Rasio Elektrifikasi di Provinsi Papua dan Papua Barat sebesar 1,67 persen.

Lebih lanjut Haryanto menjelaskan kegiatan melistriki 14 kabupaten merupakan langkah awal PLN untuk melistriki seluruh Bumi Cendrawasih melalui program Papua Terang 2020. Untuk mewujudkan program tersebut, PLN akan melakukan penyambungan rata-rata 110.000 pelanggan baru per tahun.

Ia juga menerangkan, tantangan terbesar dalam melistriki wilayah Papua dan Papua Barat, antara lain kondisi geografis yang berupa pegunungan dan hutan serta terbatasnya infrastruktur transportasi yang menyebabkan tingginya biaya operasi seperti biaya angkut bahan bakar.

Harga angkut bahan bakarnya bisa jauh lebih besar dari harga rupiah per kWh (kilo Watt hour),” jelas Haryanto.

Ia mencontohkan, biaya pengangkutan bahan bakar minyak (BBM) untuk kabupaten Membramo Tengah sebesar Rp 31.173 per liter, yang berarti biaya produksi listrik per kWh di kabupaten Membrano Tengah sebesar Rp 10.167,-/kWh atau 900 persen dari harga jual rata-rata PLN Papua ke masyarakat.

"Kondisi 14 kabupaten ini sebagian ada yang nyala 6 jam, 12 jam dan 24 jam. Mulai Januari 2016 kami bentuk tim khusus untuk mensurvei ke 14 kabupaten kota dan bertemu bupati dan DPRD setelah perjuangan panjang akhirnya bisa," ujarnya.

PLN mendapat support yang luar biasa dari Pemda setempat yang goal-nya memudahkan PLN dalam pemenuhan kebutuhan listrik di daerah tersebut.

Adapun dukungan Pemda berupa pembebasan lahan, dibuatnya Peraturan Daerah (perda) untuk merabas pohon dan pengambangan sarana infrastruktur hingga sarana telekomunikasi.

Mengingat tantangan-tantangan diatas, PLN akan memaksimalkan potensi energi lokal diantaranya potensi energi air, biomassa, dan surya sehingga diharapkan akan mempermudah PLN untuk mewujudkan Program Papua Terang 2020,” tegas Haryanto. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya