Berita

Uchok Sky Khadafi/Net

Politik

Uchok Sky Curiga Ada Pemborosan Anggaran Proyek Setneg

MINGGU, 14 AGUSTUS 2016 | 10:18 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Kementerian Sekretariat Negara yang dipimpin Pratikno pada tahun 2015 dan 2016, punya proyek pemeliharaan kebersihaan taman, dan rumah jabatan pejabat negara baik yang di Jalan Widya Chandra, Denpasar Raya, Kuningan, Jalan Anggrek Nelimurni, Slipi, dan rumah jabatan anggota MA, BPK, dan MK di daerah Kemayoran.

Pagu paket untuk pemeliharaan rumah jabatan pejabat tinggi pada tahun 2016 sebesar Rp 12.5 miliar untuk enam item yang dilelang, dan pada tahun 2015 hanya sebesar Rp 11.5 miliar juga enam item yang dilelang. Jadi, ada kenaikan alokasi anggaran dari tahun 2015 ke 2016 sebesar Rp 1.005.473.000.

Direktur Center for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi mengatakan kenaikan alokasi anggaran ini benar-benar pemborosan yang tidak bisa dimaafkan sama sekali ketika keuangan negara sedang dalam kondisi morat-marit. Dan terjadinya pemborosan anggaran ini, pihaknya menilai bahwa Presiden Jokowi adalah penyebabnya. Dimana, Presiden Jokowi memperlihatkan sikap tidak konsisten dalam pelaksana kebijakannya sendiri.


"Pada satu sisi, dia mengatakan agar kementerian atau lembaga agar melakukan penghematan, dan pada sisi lain, ternyata Presiden Jokowi hanya omdo alias omong doang tentang penghematan, dan juga tidak bisa mencontohkan atau mempraktekan dalam kelembagaan presiden sendiri," ungkap Uchok.

Kemudian, lanjut Uchok, selain pemborosan anggaran, ditemukan juga keganjilan dan keanehan lain dalam lelang yang dilakukan oleh Setneg. Dimana dalam penentuan pemenang lelang, pihaknya menilai bahwa perusahaan yang menang lelang sejak dua tahun dari 2015-2016, Setneg hanya memilih tiga perusahaan lelang yang itu itu saja atau loe lagi, loe lagi. Dan ketiga perusahaan tersebut adalah, PT. Biosis Multi Jaya, PT. Tataruang Dinamika, dan PT. Hastamulti Yogatama.

Dimana, pada tahun 2015, proyek pemeliharaan kebersihaan taman, dan rumah jabatan pejabat negara baik yang di Jalan Widya Chandra, Denpasar Raya, Kuningan, Jalan Anggrek Nelimurni, Slipi, dan Rumah Jabatan anggota MA, BPK, dan MK di daerah Kemayoran senilai Rp. 11.5 miliar dengan enam item yang dilelang. Dimana proyek dari APBN ini pemenang lelang adalah PT. Biosis Multi Jaya dapat dua item dengan nilai pagu paket sebesar Rp 3.9 miliar, PT. Tataruang Dinamika dapat dua item dengan nilai sebesar Rp 3.7 miliar, dan PT. Hastamulti Yogatama dapat dua item dengan nilai sebesar Rp 3.8 miliar.

Pada tahun 2016, proyek pemeliharaan kebersihaan taman, dan rumah jabatan pejabat negara baik yang di Jalan Widya Chandra, Denpasar Raya, Kuningan, Jalan Anggrek Nelimurni, Slipi, dan rumah jabatan anggota MA, BPK, dan MK di daerah Kemayoran dengan nilai sebesar Rp 12.5 miliar untuk enam item yang dilelang. Dimana proyek dari APBN ini pemenang lelang adalah PT. Biosis Multi Jaya dapat empat item dengan nilai pagu paket sebesar Rp 7.6 miliar, PT.Tataruang Dinamika dapat satu item dengan nilai sebesar Rp 2.5 miliar, dan PT. Hastamulti Yogatama dapat satu item dengan nilai sebesar Rp 2.3 miliar.

"Dari gambaran di atas, wajar publik curiga, dan benar-benar tidak masuk akal, masa yang menang lelang hanya tiga perusahaan ini melulu untuk setiap tahun. Jadi, ada kesan kongkalikong atau main mata dalam internal Istana Presiden," sebut Uchok.

Dengan demikian, Uchok menambahkan, tiga perusahaan ini jadi kenyang setiap tahun sebab selalu dimenangkan oleh Setneg. Tiga perusahaan ini, seperti pelanggan yang menguntungkan bagi pihak-pihak di Istana. Atau memang hanya tiga perusahaan ini, yang miliki dan mengusai proyek-proyek pemeliharaan dan kebersihan dalam internal Istana.

"Padahal, kalau jalan-jalan ke jalan Widya Chandra atau Denpasar, kelihatan rumah jabatan pejabat tinggi negeri ini kelihatan kumuh lho Bapak Presiden Jokowi. Padahal alokasi anggaran setiap tahun di atas Rp 10 miliar," tukas Uchok. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya