Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

Inilah Penyebab Harga Karet Anjlok

SABTU, 13 AGUSTUS 2016 | 16:23 WIB

Kualitas karet asal Sumatera Selatan (Sumsel) kalah bersaing dengan kualitas karet asal Thailand dan Vietnam. Hal itu yang menjadi penyebab harga komoditi yang satu ini merosot.

Begitu diutarakan Wakil Ketua Komisi II DPRD Sumsel, Budiarto Marsul, seperti diberitakan RMOLSumsel.com, Sabtu (13/8).

Menurut dia, saat ini Indonesia memiliki kompetitor baru dalam sektor pertanian khususnya karet.  "Harga karet ini terjun lagi, sekarang tantangannya ada kompetitor dari Thailand dan Vietnam," terang Budi.


Selain kualitas yang lebih apik, dua negara tersebut mampu memproduksi karet dengan jumlah yang banyak.  "Kemudian tenaga kerja biayanya rendah, sehingga biaya produksi rendah, dan mereka bisa jual harga rendah ke negara lain," kata Budi.

Kondisi tersebut membuat karet asal Sumsel tak lagi dilirik negara pengimpor karet.  Untuk itu, Budi menyarankan pemerintah mencari terobosan baru. Dicontohkannya membuat pabrik ban dan sarung tangan. "Intinya karet kita harus diolah jadi produk turunan," imbuhnya.

Dilanjutkanya, pemerintah juga harus mengkaji mengapa minim investor yang mau mengembangkan karet asal Sumsel ini. Padahal kata dia, Provinsi Sumsel merupakan Provinsi terbesar penghasil karet di dunia.

"Sekarang harga karet sekitar Rp 5000 perkilogram, sulit menembus harga Rp 20 ribu perkilo seperti dulu kalau tidak mencegah kompetitor dari negara lain," tukas politisi Gerindra ini. [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya