Berita

Ahok-Megawati/Net

Politik

PILKADA JAKARTA

Akankah Megawati Membanting Harga Diri Untuk Ahok?

SABTU, 13 AGUSTUS 2016 | 11:36 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, tidak akan mengecewakan almarhum ayahnya, Bung Karno, dan tidak akan menurunkan predikat partainya sebagai ideologis dan petarung.

Hal ini diutarakan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto, ketika bicara mengenai keyakinannya terhadap peluang PDIP mengusung gubernur petahana Basuki Purnama atau Ahok di Pilkada Jakarta tahun depan.

"Ada masalah harga diri yang disinggung Pak Ahok. Ini fatal. Harga diri baik sebagai ketua umum (Megawati) atau sebagai partai," kata dia dalam diskusi "Tensi Tinggi Pilkada Jakarta", di Cikini, Jakarta, Sabtu pagi (13/8).


Menurutnya, PDIP sudah matang menakar kapasitas dan karakter Ahok. Di sisi lain, dari waktu ke waktu PDIP selalu mendengarkan suara "wong cilik". Karena itu Prijanto sangat yakin PDIP tidak akan mengusung Ahok.

Dalam catatannya, Ahok pernah menghina harga diri PDIP menyusul munculnya desakan agar partai banteng gembrot itu mengusung sang incumbent untuk Pilkada 2017. Saat itu, Ahok malah meminta agar PDIP meminta izin lebih dulu ke organisasi relawannya, Teman Ahok.

"Saat itu ada kader PDIP mengatakan Ahok silakan ikut mekanisme partai. Bukan direspons baik-baik malah nada menantang. Ahok mengatakan, kalau PDIP mau dukung saya maka tanya dulu Teman Ahok," ungkap Prijanto.

"Ada lagi, ketika Ahok didukung tiga parpol dan dia akhirnya memilih tidak jadi independen, dia katakan sudah tiga cukup tiga partai, tidak usah sosialisasi lagi ke partai lain," tambahnya.

Selain soal harga diri PDIP yang menurutnya sudah dilukai Ahok, dia juga yakin PDIP dengan segala sarana dan prasarananya telah menakar Ahok dengan baik.

"Predikat politikus paling buruk adalah kutu loncat," kata Prijanto merujuk pada kebiasaan Ahok berpindah-pindah partai.

Prijanto mengakui, setahunya, karaketer PDIP adalah partai konsisten. Tetapi, dalam politik selalu ada kemungkinan lain. Dan kalau ternyata PDIP, dalam hal ini Megawati, akhirnya memutuskan mendukung Ahok, maka yang timbul adalah persepsi publik bahwa PDIP partai inkonsisten.

"Mengapa sedemikian mahalnya membanting harga diri?" ujar Prijanto. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya