Berita

Sandiaga Uno/Net

Wawancara

WAWANCARA

Sandiaga Uno: Rakyat Jakarta Sudah Nggak Sabar, Mereka Ingin Ganti Pemimpin Sekarang

SABTU, 13 AGUSTUS 2016 | 08:27 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Bukan hanya didukung oleh tujuh partai, yang saat ini telah bergabung dalam koalisi kekeluargaan. Sandiaga Uno, calon Gubernur DKI Jakarta yang berlatar bela­kang pengusaha ini juga memberi sinyal akan adanya dukungan dari tiga partai lain. Partai itu sebut Sandiaga, memang sudah menentukan pilihan.

"Jadi sangat-sangat dinamis juga ini. Jadi bukan harga mati juga itu (dukungan terhadap calon sebelumnya). Ternyata politik itu kan juga sangat cair ya," cerita Sandiaga Uno kepada Rakyat Merdeka.

Apakah ini pertanda adanya salah satu partai pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang akan menarik du­kungan? Berikut wawancara selengkapnya;


Kenapa Anda mau terjun ke politik, bukannya sudah cukup di dunia usaha?

Saya terus terang juga nggak mau, nggak punya niatan gitu. Tapi begitu teman-teman pimpi­nan partai, terutama Pak Prabowo meyakinkan saya bahwa butuh kepemimpinan baru di Jakarta, jadi bisa memberikan solusi yang dihadapi oleh warga. Salah satu itu adalah persoalan lapan­gan pekerjaan dan harga bahan pokok. Kebetulan saya sangat dekat dengan dua masalah inti itu. Saya punya pengalaman di dunia usaha, pernah lima tahun bekerja di Komite Ekonomi Nasional khususnya di bidang kewirausahaan dan UKM. Jadi saya terpanggil. Tapi saya sebetulnya nggak ngejar-ngejar amat kekuasaan.

Setelah banyak berkeliling turun ke kampung-kampung bertemu warga, apa yang Anda dapatkan?
Saya lihat memang sebagian warga mengaspirasikan perbai­kan ekonomi, khususnya lapan­gan pekerjaan, dengan harga kebutuhan bahan pokok yang melambung tinggi.

Apa solusi yang sudah Anda persiapkan?
Kita akan membentuk pusat-pusat kewirausahaan di 44 ke­camatan, kita akan kembang­kan anak-anak muda itu untuk menciptakan pekerjaan, bukan pencari pekerjaan. Kita akan gunakan teknologi dan digital untuk mencoba menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi warga Jakarta, mulai soal ekonomi, sosial dan keseharian mereka.

Selain soal ekonomi dan lapangan kerja?
Saya melihat ada sebuah hara­pan yang sangat membuncah di kalangan warga terhadap potensi kepemimpinan baru nanti di 2017. Mereka sudah nggak sabar menunggu Pilkada, mereka ingin mengganti kepemimpinan yang ada di Jakarta. Karena walau­pun sekarang ini dirasakan ada pembangunan, tapi pembangun­annya lebih melihat pada golon­gan menengah ke atas. Bukan kepada rakyat kecil. Itu yang disampaikan warga kepada saya. Jadi saya harus menangkap aspi­rasi, ya kita mudah-mudahan bisa mendorong semuanya nanti bisa berpacu. Program yang baik akan kita teruskan, program-program yang berpihak kepada rakyat akan kita perbaiki, yang tidak berpihak kepada masyarakat akan kita tinjau ulang.

Bagaimana dengan masyarakat korban penggusuran?
Tadi ada beberapa warga yang mengeluhkan. Harapan mereka satu, mereka mendu­kung kebijakan pemerintah, tapi sosialisasinya diharapkan dan rencananya mengenai relokasi ataupun mengenai bagaimana pergantian kompensasi itu dibi­carakan lebih awal.

Cuma itu saja?

Terus juga ada harapan jangan direlokasi, tapi dibangun saja kampung deret sesuai dengan janji Pak Jokowi, yang waktu itu sempat menandatangani kontrak untuk tidak menggusur dan membangun inovasi dari masalah urban ini. Yaitu den­gan kampung deret yang sudah sangat diterima oleh warga. Tapi dua tahun terakhir distop oleh pemerintah. Jadi harapan warga, nanti kalau saya diberikan ama­nah untuk pimpin Jakarta untuk melanjutkan program-program pro-rakyat.

Oh ya, calon pendamping Anda di Pilgub sampai saat ini masih misteri, siapa sih sebenarnya?
Belum ada, masih sangat cair. Dinamis ya. Saya bisa beker­jasama dengan siapapun juga. Saya ya serahkan ke (pimpinan partai). Kebetulan ruangnya ini dimensinya lebih ke pimpinan partai untuk ya saya harapkan bisa menangkap aspirasi rakyat yang disuarakan. Ya tentunya menghasilkan calon-calon yang betul-betul diharapkan bisa mengubah nasib dan harapan warga Jakarta.

Anda mau figur yang berkri­teria seperti apa atau serahkan sepenuhnya kepada partai?

Ya, saya serahkan sepenuhnya dengan pesan jangan lupakan aspirasi rakyat. ***

Populer

UPDATE

Selengkapnya