Berita

Ali

Nusantara

Kisah Bocah Aceh, Menembus Eropa Tanpa Tiket

JUMAT, 12 AGUSTUS 2016 | 00:46 WIB | LAPORAN:

. Mai Morirem. Sebuah penggalan wejangan bahasa Katalan, Spanyol itu, tersemat di paragraf terakhir buku setebal 312 halaman karangan Alijullah Hasan Jusuf.

Artinya, "Selalu Maju Tak Patah Semangat."

Perantau asal Dusun Blang Paseh, Aceh Siglie, Pidie, NAD itu, terlihat antusias saat ditemui di sebuah percetakan buku kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Kamis siang (11/8) .


Wajah penuh semangat ayah empat anak yang berultah 24 Juli lalu itu, memang tampak lebih muda 15 tahun dari usianya saat ini.

Mungkin hidup di kota Paris "meremajakan" kakek berusia 65 tahun tersebut.

Dalam buku pertamanya itulah, dituangkan kisah penuh resiko seorang remaja yang pernah duduk di kursi STM Budi Utomo dan STM Poncol tersebut sebelum berdomisili di Paris.

Saat itu, meski baru berusia 16 tahun, Ali berhasil mewujudkan cita-citanya ke luar negeri.

Hanya demi satu impian, Sekolah!

Padahal, saat itu, Ali hidup seorang diri di tengah situasi Ibu Kota yang tidak menentu dengan gelombang demonstrasi di sana-sini, tahun 1966.

Menjadi penjaja koran di kaki lima, mengikuti demonstrasi pelajar, bahkan tinggal di peti rokok, dilaluinya demi bertahan hidup.

Deru suara pesawat terbang dari Bandara Kemayoran yang menjadi pengiring tidur malamnya, justru berbuah mimpi, tentang keinginan terbang jauh ke luar negeri.

Kunjungannya ke bandara Kemayoran, nyaris setiap hari, memberinya celah untuk mengetahui jalur yang bisa diaksesnya menuju pesawat terbang.

Bermodalkan boarding pass bekas, Ali pun lolos dan berangkat hingga mendarat di bandara Internasional Schipol, Belanda.

Anak prajurit TNI zaman kemerdekaan itu, satu-satunya penumpang yang tiba tanpa dokumen apa pun.

Tanpa tiket valid, paspor, visa, bahkan KTP!

Bagaimana caranya bisa lolos seperti itu? Semua digoreskannya dalam buku yang diterbitkan Penerbit Buku Kompas tahun 2015, berjudul "Penumpang Gelap, ke Eropa Tanpa Dana."

Meski lolos dan menginjakkan kaki di  Amsterdam, Ali justru menyerahkan diri dan merelakan dirinya di deportasi.

Apa pasal?

Ternyata, Ali tidak sanggup jika harus menahan cuaca dingin bersalju di luar bandara yang menghantuinya saat itu.

Tapi Ali tak jera. Ia mengulangi kembali kenekatannya pada waktu yang lain.

Paris, Perancis menjadi destinasi selanjutnya dari upaya ekstrim bocah nekat tersebut.

Sama seperti trik pertamaya, Ali menggunakan boarding pass bekas untuk mengelabui petugas bandara Kemayoran dan kru Garuda Indonesia.

"(Yang kedua) Lolos juga," kenangnya sambil tertawa.

Pengalaman keduanya itu akan kembali diceritakannya dalam sekuel buku yang berjudul "Paris Je Reviendrai" (Aku kan Kembali).

"Kalau bahasa Betawi aslinya 'Siap-siap aje, Paris, Gue akan kembali,' hehe," ungkap Ali seraya tertawa.

Rencananya buku seri kedua itu akan diluncurkan tanggal 8 Oktober mendatang. Saat ini, prosesnya telah memasuki tahap editing dan segera dicetak untuk diperbanyak.

Selain Mai Morirem, Ali juga berpesan agar, "Kisah nyata ini jangan sekali-kali ditiru karena berisiko besar!". [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya