Berita

Bisnis

Semoga Jokowi Tidak Terbujuk Mafia Illegal Fishing Dan Antek-Anteknya

RABU, 10 AGUSTUS 2016 | 17:39 WIB | LAPORAN:

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengancam mundur jika investor asing diizinkan masuk Natuna. Ancaman Susi ini menandakan kebijakan pemerintah di sektor perikanan ternyata tidak luput dari intaian mafia illegal fishing.

Demikian pandangan Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi), Sofyano Zakaria dalam keterangannya, Rabu (10/8).

Ia khawatir program dan kebijakan yang telah dilakukan oleh pemerintahan Jokowi dengan tujuan membenahi sektor perikanan negeri ini akan kandas ketika mafia illegal fishing dengan jaringannya, berhasil merevisi Perpres 44 tahun 2016.


"Ini sangat memprihatinkan dan menginjak harga diri bangsa ini," tegasnya.

Sofyano melanjutkan, masa depan kehidupan nelayan akan tidak punya harapan ketika Perpres 44/2016 direvisi dengan membuka pintu bagi investor asing di usaha penangkapan ikan.

"Ini point yang sangat utama bagi mafia ilegal fishing untuk bisa kembali menjarah kekayaan lautan negeri ini," kritiknya.  

Usaha penangkapan ikan pada dasarnya mampu dilakukan oleh kaum nelayan negeri ini. Sebab faktanya mereka punya cukup kapal dan keahlian menangkap ikan.

Ia pun sependapat sektor ini tidak perlu dibuka bagi investor asing karena justru pintu masuk ilegal fishing kembali merebak dengan mendompleng izin yang diperoleh dari pemerintah nantinya.

"Investor asing boleh saja diundang masuk di sektor perikanan tapi harusnya terbatas hanya pada sektor penunjang misalnya industri pengolahan, usaha kapal tampung ikan, usaha kapal angkut ikan antar pulau, usaha eksport hasil laut, cold storage," tegasnya.  

Namun investasi asing itu juga seharusnya tidak boleh 100 persen dimiliki mereka. Menurut Sofyano, keresahan menteri Susi mewakili bangsa ini yang harus dipahami sebagai sikap dan keberpihakannya terhadap masa depan kehidupan nelayan.

"Semoga Presiden Jokowi tidak terpengaruh dengan bujukan ular para mafia illegal fishing dan antek-anteknya itu," tutup Sofyano.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya