Terminal 3 baru di BanÂdara Soekarno Hatta (Soetta), kemarin pagi resmi beroperasi. Penerbangan Garuda Indonesia rute Jakarta-Jayapura menjadi yang pertama menjajal termiÂnal anyar tersebut.
Pantauan Rakyat Merdeka, sebagian besar pengerjaan pemÂbangunan terminal sudah ramÂpung, meskipun terlihat masih ada perbaikan disana-sini. Terminal ini terlihat paling megah dan meÂwah bila dibandingkan terminal lainya di Soetta. Lantai dan plafon dengan motif diamond terlihat kinclong. Ruang tunggu dan toilet memakai properti modern.
"Yang terlihat sedikit kurang dan harus segera dilengkapi, yakni perangkat pembatas antrean penumpang masuk dan keluar bandara. Tidak adanya pembatas menimbulkan kesan tidak tertib".
Menteri Perhubungan (MenÂhub) Budi Karya Sumadi keÂmarin memantau langsung pengoperasian perdana termiÂnal tersebut. Di tiba di lokasi pukul 05.30 WIB. Mantan Dirut PT Angkasa Pura (AP) IIini melakukan pemeriksaan terhadap seluruh fasilitas terÂminal mulai dari pemeriksaan alat X Ray, konter
check-in, ruang tunggu penumpang samÂpai area komersial.
Budi sempat berbincang dengan penumpang. "Mau ke mana bu?" tanya Budi. "Ke Pulau Sumba pak," jawab ibu tersebut.
Kemudian, Budi menanyakan soal kesiapan layanan terminal. "Tadi ibu kesasar nggak masuk ke sini?" tanyanya. Penumpang tersebut menjawab tidak.
Berbeda dengan penumpang lainnya, Levi mengaku kesasar saat masuk Terminal 3. "Saya kesasar, harus putar balik, rambu-rambu saya lihat masih kurang," kata Levi kepada
Rakyat Merdeka.Budi Karya melakukan pengecekan terminal kurang lebih dua jam. Dia menyimpulkan, secara umum pengoperasian cukup baik, 90 persen penumpang tidak mengalami kendala yang berarti.
"Saya konfirmasi dengan penumpang bagaimana mencapai ini Terminal 3. Sebanyak 90 persen menyatakan tidak ada masalah. Itu artinya AP IIsukses menempatkan rambu penunjuk arah," jelasnya.
Budi Karya berharap, keberadaan Terminal 3 dapat memÂbantu menyedot turis mancaneÂgara. Menurutnya, Terminal 3 akan menjadi terminal transit bagi para pelancong mancaneÂgara. "Saat ini ada 15 juta penumpang dari Australia ke China, India dan sebagainya. Kalau dari 15 juta, 5 juta di antaranya transit, kita harapkan 1 juta menjadi turis," katanya.
Untuk mencapai target itu, Budi mengatakan, pihaknya akan mendorong operator, daÂlam hal ini Garuda Indonesia untuk membuat penawaran yang menarik kepada penumpang.
Pelaksana Tugas (Plt) DirekÂtur Utama PT AP II Djoko MurÂjatmodjo mengakui, pihaknya masih melakukan pembenahan sejumlah kekurangan seperti menambah suhu
air conditioner (AC) agar lebih dingin.
"AC sudah cukup dingin. Tapi, harus lebih dingin dari ini. Sign-nya juga masih terus kami tambah dan kerjakan. Semua kekurangan masih terus kami kejar," katanya. ***