Berita

Saleh Partaonan Daulay/Net

Nusantara

Saleh Daulay: Pemerintah Harus Waspadai Melonjaknya Tenaga Kerja Asing

SELASA, 09 AGUSTUS 2016 | 10:18 WIB | LAPORAN:

. Anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay mengaku pihaknya menerima banyak keluhan masyarakat terkait banyaknya tenaga kerja asing (TKA) yang masuk ke Indonesia.

"Salah satunya, TKA yang bekerja di pembangkit tenaga uap dan batu bara yang berada di Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumut," kata politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini dalam siaran pers yang diterima wartawan, Selasa (9/8).

Karenanya, dia mendesak Kementerian Tenaga Kerja dan seluruh jajarannya untuk bersungguh-sungguh mengawasi.


Saleh menuturkan, menurut laporan masyarakat, TKA yang bekerja di sana diperlakukan sangat spesial dan lebih diistemawakan. Di samping gaji yang lebih tinggi, mereka juga mendapat fasilitas mess dan akomodasi yang lebih baik.

"Padahal, keahlian para pekerja itu biasa saja. Menurut pengamatan masyarakat, kalau cuma bisa bekerja seperti itu, pekerja Indonesia banyak yang bisa. Tidak perlu memakai TKA," tandasnya.

Karenanya, menurut dia pemerintah harus mewaspadai fenomena tersebut. TKA Jangan sampai diperlakuan berlebihan yang pada akhirnya akan memimbulkan kecemburuan sosial.

"Apalagi, kedatangan TKA yang jumlahnya cukup banyak ke Indonesia sudah meresahkan. Sementara di lain pihak, lapangan pekerjaan masih sedikit dan tingkat pengangguran pun masih sangat tinggi," tambahnya.

"Saya sedang reses di Sumut ini. Ada masyarakat yang melaporkan tentang keberadaan TKA asal Tiongkok yang bekerja di Hamparan Perak. Tidak dijelaskan sejak kapan mereka mulai bekerja di sana. Kelihatannya pengawasan Disnaker lokal dan provinsi sangat lemah," lanjutnya.

Jika pemerintah membiarkan hal seperti ini, Saleh khawatir para pekerja lokal akan merasa terasing di negara sendiri.

"Ini tentu dapat mengikis nilai-nilai kebangsaan mereka (tenaga kerja lokal). Apalagi, TKA tersebut sama sekali tidak memahami budaya dan adat istiadat setempat," tukasnya. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya