Berita

Foto/Net

Bisnis

Pejabat Mau Prihatin, Percaya Nggak Ya...?

Setelah Anggaran Dipangkas 133 Triliun
SELASA, 09 AGUSTUS 2016 | 09:24 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Kondisi keuangan negara sedang cekak. Sebab itu, anggaran kementerian dan lembaga disunat hingga Rp 133 triliun. Pejabat pun diminta prihatin dan bisa berhemat menggunakan uang rakyat. Namun, melihat perilaku pejabat yang sukanya foya-foya, pengamat sangsi mereka mau prihatin. Percaya nggak ?

Pemangkasan anggaran sebesar Rp 133 triliun dari APBN disampaikan langsung Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beberapa hari lalu. Pemangkasan, dilakukan untuk mengantisipasi melesetnya target penerimaan pajak. Pejabat pun diminta prihatin.

Ini dilakukan agar defisit anggaran terjaga atau tidak melebihi 3 persen yang telah diatur dalam Undang-Undang APBN 2016. Pasalnya, pemerintah meyakini target penerimaan pajak akan meleset Rp 219 triliun dari target Rp 1.526 triliun.


Pemangkasan itu sudah berjalan. Salah satunya, terjadi di Kementerian Perhubungan. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengamini lembaga yang baru dipimpinnya itu sudah dipotong anggarannya. Diperkirakan, pemotongan mencapai 5 persen dari pagu Rp 43 triliun. "Itu kurang lebih Rp 2 triliun (yang dipangkas)," ujar Budi Karya di Sibolga, Minggu (7/8).

Mantan Dirut AP II itu menjelaskan, pemotongan anggaran tidak mengganggu kerja kementeriannya. Pasalnya, sektor yang dipangkas adalah yang tidak produktif. Seperti, perjalanan dinas ke luar negeri, seminar-seminar dan sejumlah belanja barang yang belum dibutuhkan. Budi juga tidak ambil pusing anggarannya dipotong. "Kami harus sedikit lebih prihatin saja bahwa untuk perjalanan dinas kita batasi, raker-raker di Jakarta saja, karena dengan itu kami bisa menghemat sekaligus lebih produktif," pungkasnya.

Pemotongan anggaran serupa juga terjadi di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Menteri KKP, Susi Pudjiastuti mengamini anggarannya sudah dipotong Rp 2 triliun. Pemangkasan ini adalah kali ketiga yang dilakukan kementeriannya setelah pemangkasan anggaran secara mandiri April lalu dan pemangaksan kedua pada APBNP 2016. KKP mencatat, pemangkasan anggaran pertama Rp 2,9 triliun, kedua Rp 600 miliar, dan pemangkasan kali ini Rp 2 triliun. Dengan total pemangkasan sebsar Rp 5,5 triliun, maka anggaran belanja KKP tersisa Rp 8,5 triliun atau 42 persen dari angka alokasi anggaran sebelumnya yakni Rp 13,9 triliun.

Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Heri Firdaus mengatakan, mau tidak mau para PNS dan pejabat di kementerian dan lembaga tidak melakukan perjalanan dinas di tahun ini. "Mereka mau nggak mau ya harus prihatin. Percaya ngga percaya juga sih," ujar Heri kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Menurutnya, sektor anggaran yang dipangkas seperti perjalanan dinas, rapat di luar kota, sudah menjadi budaya pemborosan uang negara selama bertahun-tahun. Disebut boros, karena dengan biaya besar tetapi feedback yang didapat kecil.

Kendati begitu, dia ragu para pejabat mampu menahan diri untuk tidak boros menggunakan uang negara. Soalnya, selain menyenangkan karena jalan-jalan ke daerah plus dengan uang saku, tindakan ini justru membangun ekonomi daerah seperti perhotelan dan pariwisata. "Apa siap, di tahun ini tidak ada perjalanan dinas, rapat keluar kota atau tidak ada perbaikan dan pembangunan gedung baru di daerah-daerah," pungkasnya. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya