Berita

Ignasius Jonan/Net

Bisnis

Bravo Pak Jonan, Menhub Baru Yang Nikmati Hasilnya

Indonesia Naik Peringkat Satu FAA
SELASA, 09 AGUSTUS 2016 | 08:05 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Publik media sosial Tanah Air menyambut positif keputusan FAA meningkatkan ranking keaman­an dan keselamatan penerbangan Indonesia.

Sebelumnya, Indonesia ditempat­kan pada kategori dua, yang berarti maskapai-maskapai Indonesia be­lum memenuhi standar keselamatan dan keamanan penerbangan inter­nasional.

Netizens Tanah Air menyampai­kan respons beragam terkait pening­katan peringkat tersebut.


Misalnya, pengguna jejaring sosial Twitter dengan akun @amin96, mengapresiasi keberhasilan Indonesia meraih kategori satu versi FAA. Ini memberi peluang maska­pai Indonesia terbang memasuki wilayah Amerika Serikat.

"Mantap.... Maskapai Indonesia bisa terbangkan pesawat ke Amerika Serikat. Lion ikut delay di Amerika, ane bantu doa supaya ada pesawat murah ke sana," cuitnya.

Akun @belahdurensatu mengaku heran Indonesia berhasil masuk kategori satu versi FAA. Karena belum lama ini, diberitakan dunia penerbangan sipil Indonesia ter­masuk terburuk yang terburuk di dunia, "Padahal Indonesia masuk 9 dari 10 pernerbangan terburuk di dunia.. Kok bisa.....?"

Lain lagi pendapat netizen @ gpteam. Menurutnya, dibolehkan­nya maskapai Indonesia terbang ke Amerika Serikat bukan hal pent­ing. Yang terpenting adalah semua maskapai di Indonesia benar-benar memenuhi standar keselamatan dan keamanan penerbangan sipil interna­sional. "Yang penting aman aja dah, sampai pada tujuan," katanya.

Akun @samrykhalili mendorong airline Indonesia segera memanfaat­kan peningkatan peringat tersebut dengan membuka rute penerbangan Indonesia ke Amerika Serikat. Agar bersaing di level dunia.

"Ayo Garuda Indonesia, kalahkan maskapai negara tetangga yang penumpangnya sebagian warga Indonesia," harapnya.

Akun @rejkt menjelaskan bahwa maskapai Indonesia pernah me­layani penerbangan ke Amerika Serikat. Namun sayangnya, tidak dapat bertahan lama.

"Waktu itu Garuda Indonesia sudah terbang ke Amrik, tapi nggak laku. Yang naik pejabat-pejabat yang gratis. Rutenya juga hebat, Jakarta-Bali-Biak-Hawaii lalu ke Los Angeles. Terus pesawat sering rusak melulu. Mana bisa bersaing?" ujarnya.

Netizen @kebalik malah menyalahkan pemerintahan sebelum Jokowi-Jusuf Kalla yang dinilai kurang berupaya memperbaiki per­ingkat Indonesia versi FAA.

"Setelah era Orde Baru tumbang, baru sekarang maskapai Indonesia bisa dapat FAA Approval untuk terbang ke AS. pertanyaannya, para menteri perhubungan di era sebelum Jokowi ngapain aja kerjanya????"  katanya.

Netizen juga menuliskan komen­tar pada kolom komentar pembaca situs berita.

Netizen menganggap prestasi Indonesia mendapat kategori satu versi FAA merupakan prestasi Ignasius Jonan, bukan prestasi Menteri Perhubungan yang baru Budi Karya. "Bravo pak Jonan... Yang sekarang kan tinggal me­nikmati hasilnya," ujar akun @ d14nto.

Akun @terus_terang menyam­paikan hal senada. "Kalau saja pak Jonan sampai lima tahun menja­bat Menhub, pasti makin banyak perubahan di sektor perhubungan kita, seperti kereta api dulu. Yang paling saya suka dari beliau adalah selalu mengutamakan keamanan dan keselamatan. Good job pak Jonan," ucapnya.

Sebelumnya, Direktur Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara Kemenhub Mohammad Alwi mengatakan, hasil audit FAA menyatakan bahwa Indonesia lulus standar keselamatan dan keamanan dengan kategori 1.

"FAA sudah melakukan audit persyaratan. Audit pertama ada tujuh persyaratan, yang dilakukan sejak lima bulan lalu. Audit kedua dilaku­kan lebih kurang dua bulan yang lalu," ujarnya di Kantor Kemenhub, Jakarta, Jumat (5/8).

Menurut dia, semua aspek persyaratan telah dipenuhi oleh Indonesia. Salah satu aspek persyaratannya adalah sumber daya manusia.

Dirinya berharap pada bulan Agustus ini sudah ada laporan resmi FAA terkait dibolehkannya maskapai Indonesia menerbangkan pesawat ke Amerika Serikat.

Sementara, Direktur Arista Indonesia Aviation Center (AIAC) Arista Atmadjati mengatakan, kini hanya Garuda Indonesia yang di­anggap layak terbang ke Amerika Serikat. "Garuda Indonesia sudah pernah, tahun 1900-2000-an. Relatif lebih siap," ujar Arista.

Selain itu, dengan masuknya Garuda Indonesia sebagai anggota Skyteam, dapat memberikan keun­tungan bagi maskapai plat merah itu. "Garuda sudah level dunia, sudah Skyteam. Levelnya sama nggak masalah," lanjutnya.

Dia mengatakan, penerbangan di Amerika masih sulit bagi maskapai berbiaya murah (low cost carrier/ LCC). Bila maskapai LCC berniat terbang ke Amerika, harus siap menerima risiko pembengkakan biaya operasional. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya