Berita

Foto :Net

Bisnis

Ada Kepentingan Taipan Di Balik Pengalihan Aset PGE Ke PLN

JUMAT, 05 AGUSTUS 2016 | 12:54 WIB | LAPORAN:

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berniat memindahkan Pertamina Gertamina Geothermal Energy (PGE) kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).  Proses ini dilakukan melalui Memorandum Of Understanding (MOU) kedua BUMN tersebut.

Nantinya PGE tidak lagi di bawah manajemen Pertamina, namun diambil alih PLN. Tujuan dari MOU tersebut untuk mendukung mega proyek ambisius listrik 35 ribu megawatt.

Pengamat ekonomi dan politik dari pusat Kajian Ekonomi Politik Universitas Bung Karno Salamuddin Daeng mengkritisi upaya pemindahan itu justru melemahkan Pertamina.


"Apalagi PGE merupakan bisnis energi masa depan yang menjadi sasaran incaran investor swasta baik nasional maupun asing," kata Salamuddin.

Untuk diketahui, proyek 35 ribu megawatt bertumpu pada penguasaan sektor swasta terhadap pembangkit listrik melalui strategi Independent Power Producer (PPP) atau dikenal dengan pembangkit listrik swasta.

"Cepat atau lambat aset yang berasal dari Pertamina PGE akan berpindah ke tangan swasta," ujarnya, mewanti-wanti.

Bukan hanya itu, menurut dia, pengambilalihan aset PGE oleh PLN akan menjadi alat bagi PLN dalam menumpuk utang baru dalam rangka menambal utang lama. Sebab selama ini PLN telah dijadikan sandaran oleh pemerintah yang berkuasa untuk menumpuk utang.

Tahun 2014 lalu, dari data yang diketahuinya, aset PLN senilai Rp 539 triliun tiba tiba meningkat menjadi menjadi  Rp 1.227trilun. Atas dasar itulah pengambilalihan PGE oleh PLN diyakininya sama sekali bukan dalam rangka menyelamatkan rakyat Indonesia dari krisis energi listrik, namun semata mata kepentingan para cukong dan taipan dalam menguasai aset negara baik itu Pertamina dan PLN.

"Oleh karena itu maka seluruh rakyat Indonesia dan serikat pekerja kedua BUMN sektor energi tersebut, harus bersatu untuk menolak segala bentuk liberalisasi, privatisasi dan komersialisasi energy nasional," tegasnya.[wid]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya