Pertemuan tiga Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, bersama Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana, dan Menteri Pertahanan Malaysia Hishammuddin Hussein di Bali, menghasilkan enam poin kesepakatan. Kesepakatan tersebut merupakan penguatan atas hasil pertemuan yang berlangsung di Yogyakarta, Mei lalu. Berikut ini Menteri Retno menyampaiÂkan poin-poin hasil pertemuan antarMenteri Pertahanan tiga negara tersebut;
Pertemuan trilateral Menhan Indonesia, Malaysia, Filipina yang digelar di Bali beberapa waktu lalu apa saja hasilnya?
Mengenai masalah pertemuan trilateral, sebagaimana telah saya sampaikan, pertemuan atara Menteri Pertahanan ketiga negara merupakan satu turunan dari pertemuan trilateral yang sudah dilakukan di Yogyakarta pada tanggal 5 Mei lalu. Saat pertemuan 5 Mei yang lalu Presiden juga sudah memberiÂkan arahan.
Apa arahannya?
Apa arahannya?Mengenai pentingnya memÂpererat kerjasama untuk menÂjaga keamanan di perairan Sulu dan sekitarnya. Dalam perÂtemuan di Yogyakarta telah disusun
framework agreement dan telah ditandatangani ketiga negara pada 14 Juli 2016. Nah, pertemuan di Bali kemarin diÂlakukan agar segera ada eksekusi terhadap poin-poin yang telah disepakati.
Artinya pertemuan di Bali hanya untuk membahas hasil pertemuan di Yogyakarta?Untuk memperkuat lagi. Maka Menteri Pertahanan ketiga negÂara berkumpul kembali dan menghasilkan enam butir. Jadi
framework agreement dulu adalah empat, kemudian untuk yang kemarin ada enam butir yang dihasilkan.
Apa saja kesepakatannya?Enam kesepakatan yang diÂhasilkan yakni, 1.Patroli bersaÂma; 2.Bantuan darurat; 3
.Sharing intellegence; 4.
Hotline commuÂnications; 5.Latihan bersama; dan 6.
Automatic identification system. Kapan pelaksanaan kesepakatan tersebut?Enam kerjasama ini dapat segera diimplementasikan. Karena sangat penting sekali. Kerja sama konkret di lapangan dapat segera dilakukan untuk menghindari terjadinya penculikan sandera dan pengambilan sandera di masa yang akan datang.
Terkait upaya pembebasan sandera bagaimana?Pemerintah sampai saat ini masih terus berusaha membeÂbaskan WNI yang masih disanÂdera. Kepada keluarga sandera, Menlu menjamin bahwa negara akan berusaha sekuat tenaga unÂtuk melakukan pembebasan.
Perkembangan terakhir?Tadi saya juga baru saja laporÂkan pada Presiden mengenai situasi di lapangan. Komunikasi kita jalin terus dan kemarin kita juga sudah bicara dengan keluarga, kita yakinkan kepada keluarga, komitmen pemerintah untuk sesegera mungkin dapat membebaskan. Tapi tentunya situasi lapangan dari waktu ke waktu tidak sama. Kesulitan di lapangan juga tidak sama.
Terkait adanya tenggat waktu yang diberikan para penyandera untuk membaÂyar tebusan, apa langkah pemerintah?Bagi pihak keluarga, yang perlu kita tekankan adalah komitmen pemerintah untuk berusaha sekuat tenaga memÂbebaskan para sandera tersebut dan kita tekankan pada keluarga bahwa prioritas adalah keselaÂmatan para sandera.
Bagaimana kondisi sandera?Sampai dengan saat ini konÂdisi para sandera dalam keadaan sehat. Sampat saat ini, upaya negosiasi terus dilakukan
crisis center bersama dengan penyandera. Memerlukan suatu pendekatan yg sangat hati-hati. ***