Berita

Nusantara

Pengawasan WNA Di Palembang Masih Lemah

JUMAT, 05 AGUSTUS 2016 | 01:21 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Banyaknya kasus Warga Negara Asing (WNA) yang masuk dan bekerja di Indonesia tanpa prosedur resmi membuat Tim Pengawasan Orang Asing (Poras) Kota Palembang dan Ogan Komering Ilir (OKI) meningkatkan intensitas pengawasan.

Tim Poras bekerjasama dengan petugas Imigrasi Kelas I Kota Palembang dan Pemerintah Kota Palembang meningkatkan pengawasan terhadap pemberlakuan bebas visa di Indonesia, yang memungkinkan pelanggaran aturan keimigrasian maupun ketenagakerjaan di wilayah Palembang dan daerah Sumsel lainnya.

Disampaikan Asisten I bidang Pemerintahan Pemkot Palembang, Harobin Mustafa, perlu ada komunikasi yang intens lagi antar daerah termasuk dengan Tim Poras. Pasalnya, banyak ditemukan penyalahgunaan visa oleh WNA dalam kunjungan ke Palembang. Beberapa waktu terakhir saja ada puluhan WNA yang dideportasi dari wilayah kerja Imigrasi Palembang.


"Pengawasan terhadap WNA yang ke Palembang masih sangat rendah. Ini perlu diintensifkan lagi untuk meminimalisir adanya penyalahgunaan visa untuk kunjungan ke wilayah Palembang, baik sisi keimigrasian maupun ketenagakerjaan," jelas Harobin kepada RMOL Sumsel, Kamis (4/8).

Kewaspadaan makin tinggi karena pemberlakukan aturan bebas visa bagi 169 negara untuk kunjungan wisata. Bisa saja WNA yang nakal menyalahgunakannya untuk bekerja, sementara WNA yang bekerja tidak memperpanjang masa izin tinggal.

"Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) ini perlu pengawasan ketat. Apalagi sejak diberlakukan bebas visa di Indonesia, banyak penyalahgunaan sering terjadi," imbuhnya.
 
Monitoring atau pengawasan orang asing sudah diupayakan pihak Pemkot Palembang, namun masih ditemukan kendala. Di antaranya yaitu masih belum solid antar SKPD dalam kinerja pengawasan. Selain itu penguasaan bahasa juga menjadi penghambat utama.

"Belum solid, padahal koordinasi dibutuhkan. Lalu masalah bahasa, tenaga kerja asing rata-rata tida bisa berbahasa Indonesia, dan tenaga kerja lokal pun sangat kurang pandai berbahasa asing. Ini harus diperbaiki juga," ucapnya. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya