Berita

Sri Mulyani/Net

Bisnis

Gerindra Ingatkan Sri Mulyani, Ini Negara Bukan Untuk Main-main

KAMIS, 04 AGUSTUS 2016 | 18:38 WIB | LAPORAN:

Gebrakan Menteri Keuangan Sri Mulyani mengubah atau memotong Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 menuai reaksi keras dari kalangan DPR.

Langkah menteri yang dituding neolib itu dinilai sebagai bentuk ketidakpercayaan diri pemerintah terkait pendapatan negara.

Padahal APBN 2016 tersebut masih berusia dua bulan karena disahkan DPR pada 28 Juni 2016.


"Berarti ada ketidakpercayaan diri dari pemerintah terkait pendapatan. Pemerintah yang membuat APBN, sementara yang mau revisi juga pemerintah. Ini negara bukan untuk main-main loh," tegas Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan, Kamis (4/8/2016), di Jakarta.

Politisi Gerindra ini menegaskan Komisi XI DPR tentu perlu melihat dasar pemangkasan anggaran yang dilakukan Sri Mulyani. Terkait dengan gebrakan tersebut, Komisi XI  usai masa reses sekitar pertengahan Agustus akan melakukan rapat kerja dengan Sri.

"Pastinya Menteri Keuangan akan meminta persetujuan dari DPR. Kan pastinya demikian. Ya kita lihat nanti dasarnya apa, seperti dana transfer daerah yang katanya dipangkas mencapai Rp68.8 triliun, sementara daerah pada teriak-teriak dana bagi hasil gua gimana," tegasnya.

Lebih lanjut, Heri mengingatkan kalau revisi APBN yang terlalu cepat akan berdampak buruk bagi perekonomian nasional.

"Intinya pemerintah percaya diri dong buat suatu anggaran yang bener-bener kedibel, jangan asal bunyi. Kalau revisi begini kan harus mengajukan lagi dong APBN-PP jadinya APBN Perubahan-Perubahan jadinya, bagaimana sih," pungkasnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani melakukan pemotongan anggaran yang dianggap tidak menunjang prioritas pada postur APBN-P 2016  mencapai Rp 113.8 trilun. Pengurangan anggaran tersebut terdiri atas belanja kementerian/lembaga Rp 65 triliun dan dana transfer ke daerah Rp 68.8 triliun.

Dalam Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, kemarin, Presiden Joko Widodo menyetujui pemotongan anggaran tersebut. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya