Berita

Bisnis

Pemerintah Dan TNI AL Survei Data Kelautan

RABU, 03 AGUSTUS 2016 | 10:50 WIB | LAPORAN:

Pemerintah bersama TNI Angkatan Laut mengadakan survei akuisisi data kelautan di dua area prioritas, yakni Laut Sulawesi dan perairan Selat Sunda.

Pemilihan dua lokasi tersebut dilakukan dengan pertimbangan kebutuhan dan kepentingan nasional, bahwa data kelautan di Laut Sulawesi akan digunakan untuk mendukung proses penetapan batas landas kontinen antara Indonesia dengan Filipina. Sedangkan survei di Selat Sunda memiliki arti penting untuk kepentingan navigasi pelayaran dan juga pendukung kebijakan pengamanan selat-selat penting dan strategis nasional.

Survei di Laut Sunda dilakukan dengan menggunakan KRI Rigel 933.


Deputi I Bidang Kedaulatan Maritim Kemenko Kemaritiman, Havas Oegroseno menjelaskan, ada tiga hal yang menjadi tolak ukur kebijakan kelautan untuk menuju poros maritim dunia. Yaitu,
kegunaan dan manfaat dari laut, kemampuan menggunakan kekayaan laut untuk kemaslahatan rakyat dan terakhir soal keamanan laut atau penjagaan teritorial laut Indonesia.

Untuk menjawab tiga hal tersebut diperlukan survei dan informasi yang komprehensif.

"Selat Sunda menjadi salah satu selat yang tingkat traffic navigasinya semakin tinggi. Memang belum ada data yang final, tapi jumlah kapal yang melewati Selat Sunda info dari Kemenhub sebanyak 70 ribu kapal per tahun," ujar Havas saat survei di Selat Sunda, Rabu (3/8).

Seperti halnya Selat Malaka dan Singapura, Selat Sunda juga merupakan pintu masuk dan keluar Arus Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) 1. Karena Selat Sunda sangat vital, Havas menegaskan Indonesia perlu melakukan tindakan-tindakan pengamanan di lokasi strategis seperti Selat Sunda.

"Keliatannya ini hanya survei biasa tapi berdampak strategis. Ini adalah series pertama, kita akan ke Selat Lombok, Selat Ombai, menggunakaan KRI Rigel yang tercanggih di Asia Tenggara," tambahnya.

Survei akan berlangsung selama 50 hari dan hasilnya untuk menentukan tetap tidaknya ALKI 1 menjadi pengaturan traffic kapal-kapal Selat Malaka yang begitu crowded saat ini.[wid]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya