Berita

Komisaris Jenderal Suhardi Alius/Net

Wawancara

WAWANCARA

Komisaris Jenderal Suhardi Alius: Siapa Yang Jamin Teroris Sudah Habis, Di Amerika, Eropa Saja Kebobolan Juga

SELASA, 02 AGUSTUS 2016 | 08:05 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Suhardi Alius mengatakan, pihaknya tengah memetakan sel jaringan teroris yang masih tersisa pasca tewasnya Santoso. Menurutnya, meski Santoso telah tewas di tangan aparat, tidak ada jami­nan aksi terorisme telah habis. "Siapa yang jamin sudah habis, Jangankan di kota di Amerika, Eropa, negara maju sehebat Eropa Barat dengan teknologi luar biasa kebobolan juga. kita sudah pemetaan termasuk napi yang sudah selesai," kata Suhardi saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, kemarin.

Apa strategi bekas Kabareskrim itu dalam mendeteksi jarin­gan teroris yang mesih tersisa? Berikut penjelasannya.

Anda bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, apa saja isi pertemuannya?

Kami memaparkan program-program penanggulangan teror­isme utamanya deradikalisasi. Tadi disampaikan kepada beliau mengenai paparan Bapak Presiden terkait tugas-tugas BNPT, khususnya bagaimana membangun sinergi. Pekerjaan pem­berantasan penanggulangan terorisme bukan pekerjaan mu­dah dan harus melibatkan selu­ruh kementerian-kementerian terkait.

Kami memaparkan program-program penanggulangan teror­isme utamanya deradikalisasi. Tadi disampaikan kepada beliau mengenai paparan Bapak Presiden terkait tugas-tugas BNPT, khususnya bagaimana membangun sinergi. Pekerjaan pem­berantasan penanggulangan terorisme bukan pekerjaan mu­dah dan harus melibatkan selu­ruh kementerian-kementerian terkait.

Ada arahan tertentu dari Wapres?
Wapres memberikan arah­an mengenai sinergitas antara BNPT dengan kementerian lain termasuk organisasi masyarakat. Beliau juga menekankan pent­ingnya pemetaan mengenai cikal bakal tumbuhnya kelompok terorisme dan upaya penang­gulangan yang tepat terhadap terorisme.

Lantas apa langkah BNPT?
Kita akan lebih banyak di masalah ideologis. Makanya itu sentuhan-sentuhannya harus be­gitu. Kita akan melibatkan bukan hanya seperti kementerian, tapi juga ormas, tokoh masyarakat akan kita libatkan semuanya den­gan sasaran-sasaran yang jelas.

Bagaimana perkembangan­nya?
Saya minta semua kita rangkul dan kita rumuskan mana yang baik untuk mengelola ini supaya betul-betul deradikalisasi karena ini penting, pencegahan daripada penindakan. Penindakan tetap dia atau yang bisa bicara itu adalah orang-orang yang pu­nya potensi di bidang itu, kita mendorong itu, ulama bicara, Kemendikbud, kita sekolahkan anak-anaknya, kita rangkul guru-gurunya. Semua sisi kita coba merekonstruksikan itu.

Terkait jaringan teroris di Indonesia pasca tewasnya Santoso, apakah sudah ha­bis?
Siapa yang jamin sudah habis? Jangankan di kota di Amerika, Eropa, negara maju sehebat Eropa Barat dengan teknologi luar biasa kebobolan juga. Kita sudah pemetaan termasuk napi yang sudah selesai (masa huku­man). Program deradikalisasi bagi napi terorisme harus dilaku­kan secara intens. Kami ingin memastikan program ini efektif sehingga paham terorisme tidak lagi tumbuh.

Intensnya seperti apa?
Napi yang sudah selesai kita awasi kembali, jangan dilepas­kan. Tadi katanya kan (Santoso) produk (deradikalisasi), ya itu dilepas lagi. Mungkin bisa secara intens kita bisa monitor, audi­ensi, dengan sentuhan-sentuhan persuasif mudah-mudahan.

Terkait revisi UU Terorisme, apa yang perlu diperbaiki?
Kita mempercayakan pem­bahasannya ke DPR. RUU (Rancangan Undang-Undang) penting disahkan segera untuk mengakomodir aturan baru men­genai penanganan terorisme. Regulasi undang-undang itu dibatasi ruang dan waktu, mung­kin tahun 2003 cukup begitu.

Tapi dalam perjalanannya kita butuh ada ruang yang bisa men­gantisipasi. Sama kan. (Soal) siber, mana kenal kita 90-an sama siber ya kan? Sekarang sudah luar biasa, hitungan detik seluruh dunia tahu. Itu masalah yang harus kita waspadai juga berkaitan dengan terorisme. Penanganan penyebaran paham terorisme melalui internet juga sangat penting dilakukan.

Seberapa penting?
Dulu namanya membahaya­kan orang itu harus bertatap muka, bertemu fisik sekarang lewat IT. Perkawinan satelit sama internet sudah borderless (tanpa batas).

Terkait pelibatan TNI dalam penindakan terorisme, anda setuju?
Kita menyerahkannya ke DPR. Itu nanti kan keputusan politik. Lihat masing-masing latar belakang dan sebagainya. Kita di BNPT ada unsur TNI-nya juga kan, di bidang pencegahan dan sebagainya. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya