Berita

Megawati Soekarnoputri/Net

Politik

Pilkada DKI Jakarta Cermin Pertempuran Orba Dan Pro Mega

SENIN, 01 AGUSTUS 2016 | 14:58 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Di bawah kendali Soeharto, Orde Baru dan Golkar memperlakukan Soekarno dan keluarganya seperti makhluk yang harus dibasmi sampai ke akar-akarnya. Bahkan, hak ekonomi hingga hak politik keluarga Soekarno dipasung.

"Hanya karena kesetiaan dan militansi rakyat mantan PNI maka keluarga Soekarno atau jelasnya Megawati bisa survive. Dalam pergulatan politik ini rakyat memobilisasi diri sebagai kekuatan PDI Promeg atau Pro Mega yang kemudian menjadi PDI Perjuangan," kata Ketua Aliansi Masyarakat Jakarta (Amarta), M. Rico Sinaga, dalam keterangan beberapa saat lalu (Senin, 1/8).

Sekarang ini, kata Rico, konstelasi Orba verus Promeg di akhir dekade 1990-an tercermin dalam pergulatan politik pilgub DKI Jakarta. Dimotori oleh Golkar dan variannya, atau Hanura dan Nasdem, Orba kini mencoba menguasai kembali Indonesia melalui pintu gerbang politik DKI Jakarta.
 

 
"Ingat adagium, menguasai Jakarta sama dengan menguasai Indonesia. Dengan melalui tokoh kontroversial Basuki Ahok mereka akan membius rakyat untuk memenangkan Pilgub yang kemudian akan digunakan sebagai legitimasi kembalinya Orde Baru," ungkap Rico.

Di sisi lain, sambungnya, PDI Perjuangan sangat sadar bahwa Pilgub DKI Jakarja kalau dimenangkan oleh Ahok berarti Orba akan kembali menindas. Hal ini terlihat dari kecenderungan kebijakan Ahok yang represif, sehingga bagi rakyat pendukung keluarga Soekarno atau Megawati kesadaran itu memunculkan kembali kekuatan perlawanan dalam bentuk Promeg.

Perbedaannya, jelas Rico, bahwa Promeg kali ini bisa menjadi cinta bertepuk sebelah tangan ketika Megawati tidak segera merespon dengan keputusan kongkret. Yakni sesegera mengeluarkan rekomendasi pascagub DKI untuk melawan Ahok.

"Dan bila Mega cepat merespon, maka kekuatan Promeg akan menjadi kekuatan militansi yang mampu menggulung Orba seperti sejarah yang pernah mencatat bahwa demokrasi dan keterbukaan bangsa hari ini disebabkan dan diinisiasi oleh Promeg," demikian Rico. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya