Berita

foto :net

BKPM Punya Desk Khusus Layani Investor Amnesti Pajak

SABTU, 30 JULI 2016 | 15:45 WIB | LAPORAN:

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan membuka desk khusus yang melayani dana repatriasi pengampunan pajak (tax amnesty) milik warganegara Indonesia yang berasal dari luar negeri.

Kemudahan akan diberikan pada investasi di sektor infrastruktur dan sektor riil. Arus balik dana yang diestimasika kembali ke Indonesia memanfaatkan kebijakan pengampunan pajak ini berkisar Rp 1.000 triliun.

"Nanti jika memang peminatnya banyak, akan dibuka desk khusus, seperti desk investor asal Eropa, Timur Tengah dan sebagainya, sehingga penanganannya menjadi lebih efisien," kata Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM MM Ashar Lubis di Jakarta, kemarin.


Sebelumnya, Kepala BKPM Thomas Lembong mengungkapkan, BKPM akan melakukan percepatan pelayanan investasi serta mendukung kebijakan yang ditetapkan pemerintah, salah satunya kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty. Saat ini, BKPM masih terus mematangkan pemberian kemudahan layanan investasi bagi peserta tax amnesty.

Nanti mereka yang ingin menyalurkan dananya melalui penanaman modal akan didampingi tim khusus account officer BKPM dan akan mendapatkan pelayanan seperti izin tiga jam, pemberian fasilitas pembebasan bea masuk, percepatan jalur hijau serta dimungkinkan mendapatkan fasilitas tax allowance atau tax holiday. Tapi pelayanan itu hanya terbatas investasi infrastruktur dan sektor riil prioritas  lainnya," terangnya.

Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Ashar Lubis  menambahkan, pihaknya meyakini arus modal investasi langsung yang masuk ke Indonesia akan semakin membaik. Apalagi, indikasi jangka pendek memperlihatkan itu, ketika pasar dan publik merespons positif resafel kabinet dari indikator nilai tukar rupiah dan indeks harga saham di pasar modal.

Dia juga mengungkapkan, selama periode Januari-Januari 2016 arus modal investasi mencapai 1.489 triliun dibandingkan Januari-Juni 2015 sebesar Rp 752 triliun. Artinya terjadi kenaikan investasi sebesar 97,8 persen.

"Dalam dua tahun lagi, realisasi penanaman modal yang terjadi Januari-Juni 2016 yang mencapai 1.489 triliun akan mulai berjalan sehingga situasi perekonomian akan lebih terlihat membaik," pungkasnya.[wid]
 

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Pasutri Kurir Narkoba

Rabu, 03 Desember 2025 | 04:59

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

UPDATE

Rais Syuriyah PBNU: Ada Indikasi Penetrasi Zionis

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:49

Prabowo: Saya Tidak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Semua Bekerja Keras

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:42

Mohammad Nuh Jabat Katib Aam PBNU Kubu Sultan

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:19

Konstitusionalitas Perpol Nomor 10 Tahun 2025

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:18

Pemeriksaan Kargo Diperkuat dalam Pemberantasan Narkoba

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:11

Korban Meninggal Akibat Banjir dan Longsor Sumatera Tembus 1.006 Jiwa

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:53

Aktivis 98 Bagikan Paket Bantuan Tali Kasih Natal untuk Masyarakat

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:52

Kader Pemuda Katolik Bali Cetuskan Teori PARADIXIA Tata Kelola AI Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:39

Ketika Jabatan Menjadi Instrumen Pengembalian Modal

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:35

Tokoh Muda Dukung Prabowo Kejar Lompatan Gizi dan Pendidikan Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:29

Selengkapnya