Berita

Politik

PILKADA JAKARTA

Masih ABG, Dengkul Ahok Lemas Dibikin Mega

SABTU, 30 JULI 2016 | 11:49 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Sebenarnya, ketika Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mau satu mobil dengan Basuki Purnama (Ahok) dalam perjalanan bersama Presiden Jokowi, bisa dikatakan itu adalah sinyal paling kuat yang bisa dimanfaatkan Ahok.

Hal itu dikatakan politisi PDIP, Adian Napitupulu, menanggapi "insiden" satu mobil Megawati, Jokowi dan Ahok saat mendatangi Rapimnas I Golkar di Istora Senayan, Kamis malam lalu.

"Peristiwa itu bukan lagi signal senter tapi sudah signal mercu suar, jelas, terbuka. Bahkan enam cagub yang sudah diseleksi PDI Perjuangan pun tidak mengalami keistimewaan seperti itu," ujar Adian dalam keterangan persnya.


Dia istilahkan, "calon menantu, calon mertua dan wali besan" susah duduk satu mobil. Maka jadi tidaknya pernikahan tinggal menunggu keberanian si calon menantu menyampaikan keinginan. Sayangnya, di momentum itu Ahok justru grogi dan putus asa.

Diketahui saat itu Ahok menyampaikan ke Mega bahwa dirinya telah beralih ke jalur partai politik untuk bertarung di Pilkada Jakarta, dengan harapan mendapat dukungan langsung dari PDIP. Mega membalas dengan menyatakan PDIP punya mekanisme internal untuk mengusung calon gubernur.

"Pernyataan Ibu Megawati tidak bersambut pertanyaan dari Ahok 'mekanisme apa dan bagaimana Bu?'. Obrolan yang sudah menjurus keputusan kemudian berlanjut dengan obrolan lain yang tidak ada hubungannya," ungkap Adian.

Di saat genting itu, ungkap Adian, pikiran Ahok berkelana sendiri, mengkhayal sendiri dan bingung sendiri tanpa berani bertanya tentang mekanisme yang dimaksud Megawati.

"Jika percakapan dalam mobil itu jadi film, mungkin penonton akan berteriak sama sama 'yeee elo Hok, cuma ngomong aja susah bener, ego lo kegedean atau nyali yang kekecilan," sindir Adian.

"Ternyata Ahok masih ABG (anak baru gede), mau menikah tapi enggak berani ambil tanggung jawab, mau melamar tapi takut syarat. Di luar ngomong keras tapi pas ketemu Ibu Megawati dengkul lemas," lanjut Adian.

Menurutnya, dengan difasilitasi Presiden Jokowi dan ruang yang diberikan Megawati, sekarang tergantung Ahok apakah akan menjadikan ribuan anggota PDIP dan organisasi sayapnya sebagai saudara atau "lawan" di Pilkada Jakarta.

"Tergantung dari keberanian Ahok berbicara dan meyakinkan Ketua Umum PDI Perjuangan," pungkas Adian. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya