Berita

Edison Siahaan/net

Nusantara

Edison Siahaan: Sistem Ganjil-Genap Adalah Upaya Frustasi

SELASA, 26 JULI 2016 | 09:54 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Uji coba sistem ganjil-genap yang akan diberlakukan di sejumlah ruas jalan di Ibukota Jakarta adalah upaya lucu-lucuan dan tidak cerdas. Bahkan bukan solusi efektif untuk mengatasi kemacetan.

"Mengatasi kemacetan kok justru menimbulkan kemacetan," kata Ketua Presidium Indonesia Traffic Watch (ITW), Edison Siahaan, Selasa (26/7).

Menurut Edison, sistem ganjil-genap adalah upaya orang frustasi. Karena takut disebut tidak melakukan upaya, setelah mencabut sistem three in one. Nah, supaya tampak berbuat, maka dilakukan kebijakan ganjil-genap.


Padahal, sistem ganjil-genap tidak akan berdampak signifikan terhadap kemacetan. Bahkan berpotensi menimbulkan permasalahan baru, seperti pemalsuan nomor kendaraan, dan aksi damai dengan petugas di lapangan.

"Pemprov DKI Jakarta dan Ditlantas Polda Metro sudah tidak berpikir realistis untuk mengatasi kemacetan. Sehingga selalu melakukan upaya yang justru menimbulkan kemacetan," tegas Edison.

ITW menyarankan, dalam kondisi kemacetan yang sudah memasuki tahap gawat darurat, Pemprov DKI dan Ditlantas Polda Metro jangan lagi berpikir dan bertindak dengan cara  uji coba. Apalagi upaya yang bermuatan asal-asalan untuk pencitraan.

Menurut Edison, Pemprov DKI dan Ditlantas Polda Metro Jaya harus berani membuat kebijakan yang ekstrim tapi efektif untuk mengurai kemacetan.

Langkah yang harus dilakukan adalah. Pertama, hapuskan semua kebijakan yang potensi menghambat arus lalu lintas, seperti ganjil-genap dan pemasangan pembatas jalan Transjakarta di ruas jalan yang menyempit karena proyek jalan. Kedua, berlakukan sistem satu arah dengan menerapkan buka-tutup untuk ruas jalan protokol dan ruas jalan masuk dan keluar kota Jakarta pada jam tertentu.

Ketiga, siapkan transportasi yang layak dan terintegrasi dan tertibkan semua angkutan umum yang tidak layak jalan.Tetapkan jumlah angkutan umum sesuai dengan kebutuhan Ibukota Jakarta. Keempat, lakukan penegakan hukum secara konsisten. Dan lakukan rekayasa lalu lintas untuk melancarkan ruang gerak lalu lintas. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya