Berita

Nusantara

Dicurhati Gubernur Bengkulu, Menteri Sofyan Terharu

KAMIS, 21 JULI 2016 | 15:46 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Setelah mengirimkan surat audiensi, akhirnya jajaran Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota  Bengkulu diterima Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Sofyan Djalil di kantornya, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (21/7).

Ridwan datang bersama hampir seluruh Bupati dan Walikota se-Provinsi Bengkulu, di antaranya ‎Bupati Rejang Lebong, Bupati Bengkulu Utara, Bupati Seluma, Bupati Kepahiang, Bupati Kaur, Bupati Bengkulu Tengah dan Wakil Bupati Lebong, Bupati Muko-Muko dan perwakilan Walikota Bengkulu.

Audiensi diterima langsung oleh Menteri Sofyan dan Deputi Bidang Pengembangan Regional, Arifin Budiyanto. Di depan Menteri Sofyan, Ridwan memaparkan kondisi riil Provinsi Bengkulu yang masih masuk dalam deretan provinsi tertinggal di Indonesia.


Memulai audiensi, Ridwan cukup sedih ketika mendengar pemerintah pusat menyatakan di Indonesia bagian timur banyak provinsi dan daerah yang tertinggal. Menurutnya, hal tersebut memang benar. Namun, jangan lupa dengan Indonesia bagian barat.

"Saya dan bupati sempat merasa sedih, Presiden dan para menteri dan elite di pemerintah pusat mendengungkan Indonesia timur tertinggal. Betul itu. Tapi jangan lupa‎ kami Bengkulu juga provinsi yang paling tertinggal di Indonesia bagian barat. Ini di depan mata loh," ungkap Ridwan disimak serius Menteri Sofyan dan jajarannya.

Dijelaskannya, dari mulai dimekarkan pada tahun 1968 menjadi Provinsi ke 26, setelah Indonesia  memiliki 34 Provinsi, Bengkulu menjadi Provinsi tertinggal ke 31. Bengkulu paling tertinggal di bagian barat Indonesia dan menjadi provinsi dengan angka kemiskinan tertinggi di seluruh Indonesia.

Selain itu, sambung Ridwan, yang baru terurus di Provinsi Bengkulu hanya separuhnya lebih sedikit. Yakni 52 persen daerah yang baru tersentuh. Sementara 48 persennya hampir terbengkalai.

"Oleh karena itu, kita nggak mungkin sanggup menyelesaikannya sendiri tanpa campur tangan pemerintah pusat. Kalau dibiarkan sendiri mengurusi, kami yakin akan diperlukan 40 sampai 50 tahun ke depan. Sementara Provinsi lain sudahlanding jauh lebih tinggi. Bisa jadi Bengkulu jadi juru kunci," ungkapnya.

Setelah Ridwan menjelaskan kondisi Bengkulu dengan detail, Sofyan sempat terharu dan sempat merasa bersalah.

"Saya belum dapat informasi yang detail soal Bengkulu selama ini. Kami merespon baik karena pemerintah pusat diberi informasi yang sangat lengkap dari jajaran Pemrov, Pemkab dan Pemkot Bengkulu. Memang salah satu yang belum saya kunjungi adalah Bengkulu, " ujar Sofyan.

Mendengar itu, Ridwan mengajak pemerintah pusat turun langsung ke Bengkulu. ‎Sofyan lantas berjanji, pihaknya bersama tim akan datang ke Bengkulu Agustus nanti.

Setelahnya, bulan September Sofyan meminta Ridwan Mukti memaparkan kembali rencana pembangunan Bengkulu lima tahun ke depan di Bappenas.

"Kami tidak akan membiarkan Bengkulu membangun ketertinggalannya sendirian, pemerintah pusat pasti akan membantu," ujar Sofyan.

Selain itu, Sofyan menyarankan Ridwan melakukan audiensi dengan kementerian terkait seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kemnteruan PU PERA, Kementerian Perhubungan, Kementerian Desa dan kementerian terkait lainnya.

Diharapkan Ridwan, pertemuan ini dapat menjadi modal awal bagi Pemprov DKI bersama Pemerintah Kabupaten dan Kota se-Provinsi Bengkulu untuk merealisasikan program yang tertuang dalam RPJMD Provinsi Bengkulu maupun RPJMD Kabupaten dan Kota.

"Ya kami akan lanjutkan ke kementerian lainnya. Pada intinya kami meminta uluran tangan kepada pemerintah pusat," tandas Ridwan.[dem]
‎

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya