Bos besar Bank Indonesia ini optimistis menatap perÂtumbuhan ekonomi Indonesia di tahun depan. Prediksinya, ekonomi akan tumbuh di kisaran 5,6 persen. Bahkan bisa lebih.
Prediksi itu bukan tanpa alasan. Aroma pertumbuhan ekonomi tahun depan sudah muÂlai terasa. Yang paling konkret, cadangan devisa tahun ini menÂingkat hampir dua kali lipat dariÂpada tahun lalu, salah satunya diÂpompa oleh euforia tax amnesty. Lewat aliran kencang dana panas (hot money) yang masuk melalui program tax amnesty, otomatis akan menguatkan rupiah kita. Berikut penjelasan Agus Marto di Jakarta;
Berapa prediksi pertumbuÂhan ekonomi tahun depan?
Pada tahun 2017, pertumÂbuhan ekonomi bisa mencapai 5,6 persen, bila tax amnesty berhasil. Jadi memang powerfull sekali kebijakan itu. Jadi 5,6 persen itu juga baru baseline.
Pada tahun 2017, pertumÂbuhan ekonomi bisa mencapai 5,6 persen, bila tax amnesty berhasil. Jadi memang
powerfull sekali kebijakan itu. Jadi 5,6 persen itu juga baru
baseline.
Artinya, masih bisa lebih tinggi?Tentu, kalau dengan perkiraan realisasi pemerintah, pertumbuÂhan bisa lebih tinggi. 5,6 persen itu juga memang tergantung dari kemampuan memanfaatkan dana repatriasi untuk dialihkan sektor riil.
Kabarnya, cadangan devisa juga meningkat signifikan?Iya, hingga akhir Juni, ada sebesar 109, 8 miliar dolar AS. Kalau dibandingkan dengan akhir Mei itu kan kurang lebih 103,6 miliar dolar AS. Jadi ada kenaikan 6 miliar dolar ASlebih. Dan sebab dari kenaikan itu adalah ada dua kali penarikan global bond dari pemerintah yang jumlahnya kurang lebih 4 miliar dolar AS.
Selain itu?Kemudian juga ada peneriÂmaan dari penjualan migas. Ada juga penarikan pinjaman dari pemerintah. Dan juga dari sterÂilisasi stabilitasi sistem keuanÂgan yang dilakukan oleh Bank Indonesia.
Ini pertanda baik, atau baÂgaimana?Kita harus sambut baik. Karena 109,8 miliar dolar ASitu adalah ekuivalen 8,4 buÂlan impor. Padahal sebetulnya cukup diatur itu tidak kurang dari tiga. Tapi Indonesia bisa mencapai 8,4, itu adalah suatu kondisi yang baik.
Dasarnya?Secara umum, kita melihat ada dana masuk ke Indonesia yang cukup besar.
Berapa besarnya?Minggu lalu itu sudah bisa masuk Rp 108 triliun, dibandÂingkan satu tahun (lalu) itu Rp 55 tiriliun. Jadi cukup besar alirannya. Kita terus mengikuti dan ini dalam banyak hal.
Hampir dua kali lipat dari tahun lalu?Karena tax amnesty cukup disambut baik, namun juga kondisi ekonomi global kelihaÂtannya juga sudah lebih ada agak kepastian.
Contohnya?Bahwa
Fed Fund Rate mungÂkin tidak akan segera dinaikÂkan. Dan juga resiko di Brexit itu dengan adanya penunjukan Perdana menteri yang baru, dan keinginan dari Inggris maupun negara-negara Eropa untuk meyakini tidak membuat kondisi stabilitas ekonomi global itu terlalu terpengaruh. Itu membawa dampak yang baik. ***