Berita

ilustrasi/net

Nusantara

Pemerintah Apresiasi Swasta Yang Kelola Limbah Keramba Danau Toba

RABU, 20 JULI 2016 | 00:53 WIB | LAPORAN:

Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya mengapresiasi perusahaan budidaya ikan Tilapia atau ikan nila di Danau Toba, Sumatera Utara, yang menggunakan teknologi tepat guna.

Perusahaan-perusahaan itu ikut serta mengurangi kadar limbah di Danau Toba yang kini telah menjadi kawasan wisata terpadu nasional.

PT Suri Tani Pemuka (STP), anak perusahaan makanan nasional JAPFA, menggunakan teknologi pemberian pakan yang optimal dan terukur dalam pengelolaan keramba, dengan menggunakan mesin Feed Broadcaster produksi Kanada. Dengan begitu, pengawasan pemberian pakan dapat dilakukan secara lebih akurat dan pakan dapat dipastikan habis termakan oleh ikan dalam waktu cepat.


Perusahaan ini juga mendapat apresiasi dari pemerintah dengan penggunaan Lift-up system, yang menjadi standar budidaya salmon di dunia.

Alat lift-up system berfungsi untuk menyedot ikan mati dan kotoran lainnya dari dasar keramba sehingga tidak mengkontaminasi danau. Kotoran dan ikan mati tersebut kemudian dijadikan bahan pupuk organik.

Perusahaan yang memilik brand Toba Tilapia ini juga kemudian melatih kelompok petani setempat untuk mengolah pupuk organik tersebut.

"Untuk penanganan limbah, feses ikan, dan ikan mati memang STP sudah punya teknologi, untuk mengurangi kadar limbah keramba, sehingga sudah sangat sustain budidaya ini," ujar Kepala Biro Informasi dan Hukum Kemenko Maritim dan Sumber Daya, Djoko Hartoyo, di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Selasa, (19/7).

Pada kesempatan yang sama, External Relation Director JAPFA, Rachmat Indrajaya, mengakui pihaknya melakukan budidaya ikan nila dengan ramah lingkungan untuk melestarikan lingkungan hidup di Danau Toba.

Pihaknya akan sangat mendukung upaya pemerintah dan masyarakat untuk menjaga kualitas air Danau Toba. Menurutnya, kualitas air Danau Toba tidak hanya dipengaruhi oleh aktivitas yang dilakukan di Danau Toba itu sendiri, tapi juga sangat tergantung dari kualitas air yang mengalir dan bermuara di Danau Toba.

"Walaupun budidaya tilapia di Danau Toba masih sangat kecil, akan tetapi tidak ada kompromi atas pelaksanaan komitmen kami terhadap semua yang berkaitan dengan lingkungan," tegas Rachmat. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya