Berita

foto: rmol

Nusantara

Keramba Didorong Jadi Daya Tarik Wisata Danau Toba

SELASA, 19 JULI 2016 | 19:58 WIB | LAPORAN:

Selama ini muncul wacana di publik tentang "Zero KJA" atau pelarangan adanya Keramba Jaring Apung yang dianggap menghasilkan limbah yang dapat mencemarkan air Danau Toba. Zero KJA ternyata menimbulkan ekses buruk terhadap iklim investasi, terutama perikanan budidaya di Danau Toba yang sudah sejak lama berjalan.

Saut Hutagalung Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan menyampaikan, Peraturan Presiden 81/2014 bukanlah tentang pemikiran penutupan keramba, melainkan tentang syarat menyangkut zonasi untuk usaha budidaya perikanan, dan daya dukung produksi yang diperbolehkan di kawasan Danau Toba. Saat ini persoalan limbah keramba, tinggal menunggu Peraturan Daerah, yang akan menetapkan syarat perusahaan untuk melanjutkan usaha keramba.

"Karena  ini (Danau Toba) menyangkut kepentingan 7 kabupaten, Provinsi yang mengatur. Kalau perusahaan ingin melanjutkan usaha ini, harus dipenuhi. LIPI dan Balitbang KKP sudah ada bahan-bahan soal peraturan ini, tinggal disesuaikan saja," ujar Saut di Simalungun, Sumatera Utara usai meninjau keramba milik PT Suri Tani Pramuka (STP)  di Danau Toba, Selasa, (19/7).


Perusahaan-perusahaan keramba budidaya perikanan dituntut memenuhi syarat suistainablity atau berkelanjutan dengan penggunaan teknologi yang modern agar tidak menghasilkan limbah yang mencemari Danau Toba. Seperti yang telah selama ini dipraktekan oleh STP, menggunakan teknologi feeder dan membersihkan limbah feses dan ikan mati menggunakan mesin.

Sebelumnya, perusahaan-perusahaan keramba Danau Toba terancam ditutup akibat munculnya wacana zero KJA. Untuk perusahaan nasional, Saut menyampaikan daerah memiliki wewenang untuk menutup, jika tidak memenuhi persyaratan peraturan pemerintah. Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli juga telah memerintahkan kepada para Bupati di 7 Kabupaten yang dikelilingi Danau Toba untuk menyelesaikan persoalan limbah dan keramba.

"Pemerintah sebenarnya ingin agar keramba, peternakan, kehutanan harus terintegrasi dengan wisata Danau Toba. Itu isi Perpresnya. Bukan penghapusan keramba secara keseluruhan," ujarnya. [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya