Berita

net

Hukum

MK Berakrobat Di Sengketa Pilkada Muna

MINGGU, 17 JULI 2016 | 19:51 WIB | LAPORAN:

Perjalanan penegakan hukum di Indonesia kembali menjadi sorotan. Mahkamah Konstitusi sebagai pengadilan tertinggi konstitusi lagi-lagi dianggap mencederai rasa keadilan rakyat.

Hal itu terkait kasus sengketa Pilkada Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara yang hingga kini tak kunjung selesai, setelah berapa kali MK mengeluarkan putusan sela.

Anggota Komisi II DPR RI Arteria Dahlan menyayangkan perilaku MK yang semakin hari semakin bobrok dan tidak mencerminkan supremasi hukum yang baik.


"Undang-ndang (pilkada) nya tidak salah, tapi kita salah kembali memberikan kesempatan kepada MK. Kita sangka MK hakimnya isinya negarawan tapi ternyata setan-setan," bebernya dalam diskusi bertema 'Ada Apa Dengan Pilkada Kabupaten Muna?' di Artotel, Jakarta (Minggu, 17/7).

Menurut Arteria, MK telah melakukan kejahatan demokrasi yang terstruktur dan masif. Dalam Pilkada Kabupaten Muna, MK memerintahkan pemungutan suara ulang (PSU) hingga dua kali, padahal PSU pertama sudah dilakukan dan memenuhi semua persyaratan yang diminta. Dia memastikan bahwa hal itu cerminan MK dikendalikan kepentingan tertentu yang tidak puas dengan keputusan rakyat dalam pilkada.

"Ini adalah tragedi demokrasi. Sistem hukum kita kalah oleh pemegang kekuasaan, kalah sama pengusaha dan pemegang kapital. Dalam konteks putusan sela untuk ke sekian kalinya putusan MK bermasalah. MK melakukan akrobat hukum secara tanpa dasar hukum, tanpa mencermati dasar hukum, dan tanpa menggunakan akal sehat," jelasnya.

Berlarutnya sengketa Pilkada Kabupaten Muna juga disebut Arteria sangat mencitrakan MK sebagai agen penerus kepentingan golongan, mengeluarkan putusan yang justru bertentangan dengan fakta di lapangan. Baru kali ini juga MK mengeluarkan putusan atas dasar asumsi adanya pemilih ganda, padahal hakim MK dalam mengeluarkan putusan tidak boleh berdasarkan asumsi.

"MK juga menganggu fakta yang ada. Rakyat jangan bakar pasar, itu Gedung MK dibakar harusnya. Mari kita bongkar-bongkaraan soal perangai hakim MK ini," tegas politisi PDI Perjuangan tersebut. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya