Berita

setya novanto/net

Politik

Ketum Golkar Minta Pemerintah Berkomunikasi Aktif dengan WNI di Turki

SABTU, 16 JULI 2016 | 22:02 WIB | LAPORAN: FEBIYANA

Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto meminta pemerintah melalui KBRI Istanbul, terus memantau situasi keamanan di Turki. Hal itu penting guna menjamin keselamatan warga negara Indonesia (WNI) yang masih ada di sana.

"Supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan disana," ujar Setya Novanto usai mengikuti acara nonton bersama film Rudy Habibi di Plaza Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu (16/7).

Menurutnya, WNI yang masih ada di Turki bisa tetap tenang. Novanto yakin bahwa pemerintah telah mempersiapkan berbagai hal yang harus dilakukan dan dibutuhkan kepada warga Indonesia di sana. "Saya yakin KBRI telah melakukan bantuan-bantuan secara tepat," kata mantan ketua DPR RI tersebut.

"Saya harapkan pihak Deplu (Departmen luar negeri) dan Kementerian Luar Negeri melakukan komunikasi yang aktif. Sehingga warga negara Indonesia di sana selamat."

Situasi keamanan di Turki menjadi sorotan menyusul pernyataan sekelompok elemen militer Turki mengklaim telah menguasai negeri itu, Sabtu malam dan langsung memicu bentrokan berdarah di Istanbul dan Ankara.

Fotografer AFP melaporkan telah menyaksikan tentara menembaki warga yang berkumpul di dekat salah satu jembatan Selat Bosphorus di Istanbul. Sementara itu, kantor berita Anadolu mengabarkan, gedung parlemen Turki di Ankara diserang dengan menggunakan bom.

Saat ini, belum jelas siapa yang menguasai negara anggota NATO yang strategis berpenduduk 80 juta orang itu, pada saat sejumlah tank bergerak di jalanan dan ledakan terdengar di dua kota terbesar Turki itu.

Jurubicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha mengatakan, Jumlah WNI yang ada di Turki saat ini sekira 2.700 orang. Di antaranya 800 orang di Instanbul dan 400 di Ankara.

Warga bisa menggali informasi terkait situasi di Turki melalui kontak KBRI Ankara : +90 532 135 2298, atau +90 533 812 0760.

Selain itu, informasi juga bisa didapatkan melalui KJRI Istanbul, dengan menghubungi: +90 531 453 0351, atau +90 531 983 1534. [sam]

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata Punya Harta Rp38 Miliar

Sabtu, 08 Februari 2025 | 11:26

Harga Minyak Melonjak, Sanksi AS ke Iran Picu Gejolak Pasar Global

Sabtu, 08 Februari 2025 | 11:01

Ditetapkan Jadi Tersangka, Ini Peran Dirjen Kemenkeu Isa di Kasus Korupsi Jiwasraya

Sabtu, 08 Februari 2025 | 10:44

Hujan Deras Sabtu Dini Hari, 16 RT dan 4 Ruas Jalan di Jakbar Terendam Banjir

Sabtu, 08 Februari 2025 | 10:20

Harga Emas Antam Dibanderol Rp1,66 Juta per Gram Hari Ini

Sabtu, 08 Februari 2025 | 10:11

Rocky Gerung: Bahlil Bersalah Membuat Dua Orang Meninggal Dunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:51

PHK Massal Dimulai Senin, Ribuan Karyawan Meta Bakal Terima Paket Pesangon

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:38

Partai Golkar Hari Ini Gelar Rakernas, Dibuka Bahlil

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:36

Permintaan Aset Safe-Haven Meningkat, Harga Emas Terdongkrak

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:28

Bahlil Kalkulasi Subsidi LPG 3 Kg Tak Tepat Sasaran hingga Rp 26 Triliun

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:17

Selengkapnya