Berita

net

Nusantara

Pemerintah Belum Serius Tangani Urbanisasi

SELASA, 12 JULI 2016 | 18:16 WIB | LAPORAN:

Peningkatan jumlah migrasi penduduk desa ke ibu kota akan memperbanyak persoalan-persoalan sosial baru, seperti pengangguran, kemiskinan, kriminalitas, tunawisma, dan sebagainya.

"Fenomena ini akan terus terjadi bila tidak ada tindakan dan kebijakan yang komprehensif, terutama yang terkait dengan peningkatan penyebaran pembangunan desa," kata Ketua Bidang Kesejahteraan Rakyat DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahmy Alaydroes kepada redaksi, Selasa (12/7).

Dia melihat, Undang-Undang Nomor 6/2014 tentang Desa sesungguhnya memberi amanat yang jelas dan tegas. Di mana, esensi utamanya  memberikan kewenangan dan kesempatan yang utuh kepada desa untuk melakukan pembangunan. Selain juga upaya mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat desa.


"Jadi, kalau saja UU Desa ini dilaksanakan dengan sebaik-baiknya maka pusat-pusat pertumbuhan ekonomi akan menyebar merata. Tidak lagi hanya menumpuk di kota-kota besar," jelas Fahmy.

Hanya saja, seringkali undang-undang baru sebatas semangat di atas kertas. Karenanya, perlu pemimpin dan pelaku poltik yang kuat, amanah dan bersikap negarawan yang mampu mewujudkan amanah luhur tersebut.

Menurut Fahmy, World Bank memprediksi bahwa jumlah penduduk Ibu Kota Jakarta pada tahun 2020 mencapai 16 juta jiwa, berdasarkan tingkat pertumbuhan di Jakarta sebanyak 3,7 persen per tahun.

"Artinya selama satu dekade dari tahun 2010 sampai 2020 jumlah penduduk DKI bertambah dua kali lipat," pungkasnya.

Diketahui, berdasarkan survei potensi pemudik tahun 2016 oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Kementerian Perhubungan, potensi migrasi ke Jakarta dan kota-kota sekitarnya yaitu Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi yang datang bersamaan dengan arus balik sebanyak 181.642 orang. Jumlah tersebut naik 1,38 persen daripada prediksi jumlah pemudik dari Jabodetabek sebanyak 13.162.458 orang. [wah] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya