Berita

net

Hukum

Kekurangan Sipir Penyebab Narapidana Anwar Kabur

SENIN, 11 JULI 2016 | 18:18 WIB | LAPORAN:

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Yasonna Laoly mengakui hampir semua lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan kekurangan personil sipir. Menurutnya, petugas pengawas tidak sebanding dengan jumlah warga binaan yang ada.

"Hampir semua lapas dan rutan kelebihan kapasitas. Kan sekarang napi itu 190 ribuan, tambah padat. Kita kekurangan staf, satu shift itu pengawasnya dua puluhan," ungkap Yasonna di kantornya, Jalan Rasuna Said, Jakarta, Senin (11/7).

Menurutnya, kendala kekurang tenaga pengawas menjadi salah satu faktor penyebab kaburnya narapidana Anwar alias Rijal dari Rutan Salemba, Jakarta beberapa waktu lalu.


Terlebih, dengan jumlah hanya sekitar 20 pengawas di tiap lapas dan rutan tidak memungkinkan dapat mengawasi seluruh tahanan saat kunjungan di Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriyah kemarin. Pasalnya, saat Lebaran, pihak pengawas lapas dan rutan tidak mungkin melarang sanak keluarga tahanan datang menjenguk.

"Pas lebaran keluarganya datang, kan kalau kita tahan (tidak boleh masuk) tidak baik. Anak datang, istri datang tidak mungkin tidak dikasih ketemu," jelas Yasonna.

Diketahui, Anwar berhasil kabur dari Rutan Salemba dengan menyamar sebagai perempuan. Kaburnya Anwar bermula saat sang istri Ade Irma Suryani membesuknya. Ade yang datang ke rutan sekira pukul 14.00 WIB membawakan jilbab beserta baju gamis. Diduga jilbab dan baju gamis tersebut dipakai Anwar untuk mengelabui petugas sipir.

Anwar merupakan narapidana kasus pembunuhan seorang siswi Madrasah Tsanawiyah Bogor, Jawa Barat berinisial AAP. Perbuatan sadis Anwar terjadi pada 22 Oktober 2015 di area Perhutani Petak 17 Resort Pemangkuan, Hutan Tenjo, Desa Pangaur, Jasinga.

Anwar telah menjalani sidang putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 23 Juni lalu. Majelis hakim yang dipimpin Binsar Gultom menjatuhkan vonis penjara seumur hidup kepada Anwar. Putusan itu sesuai dengan tuntutan jaksa. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya